Kajian Perkembangan Ekonomi Dan Sosial Kecamatan Poncokusumo Pasca Terbentuknya Kawasan Agropolitan Poncokusumo Kabupaten Malang

Kawasan Agropolitan Kabupaten Malang terbentuk sejak tahun 2009 sebagai kawasan prioritas pengembangan produktivitas pertanian unggulan yang berorientasi sebagai peningkatan nilai ekonomi Kecamatan Poncokusumo. Aspek sosial dan ekonomi yang ada di kawasan agropolitan tersebut dianggap sebagai aspek yang paling erat kaitannya dengan perkembangan wilayah tersebut. Terdapat isu bahwa perkembangan sosial ekonomi Kecamatan Poncokusumo berkembang belum maksimal dikarenakan beberapa faktor, terutama faktor SDM. Tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji kondisi sosial ekonomi serta rekomendasi pengembangan berdasarkan analisis akar tujuan-akar masalah dan AHP untuk memaksimalkan kondisi ekonomi dan sosial. Berdasarkan hasil analisis Growth Share dan LQ terdapat 13 komoditas unggulan, yang mempunyai nilai produktivitas menurun (2008-2009). Selain itu jumlah Keluarga Pra Sejahtera semakin bertambah (2008-2012), sehingga kondisi ekonomi Kecamatan Poncokusumo dapat disimpulkan semakin menurun. Masyarakat Kecamatan Poncokusumo mayoritas berada pada tingkatan partisipasi I (paling rendah) sebanyak 28% dari keseluruhan jumlah penduduk Kawasan Agropolitan Poncokusumo sampai tahun 2012. Selain itu kurangnya koordinasi antar pihak dalam pelaksanaan program-program Kawasan Agropolitan Poncokusumo, baik antara pemerintah kabupaten dengan kecamatan dan juga pemerintah kecamatan dengan keseluruhan petani dan juga masyarakat di masing-masing desa di Kecamatan Poncokusumo. Dari hasil anallisis AHP terdapat 11 alternatif rekomendasi pengembangan Kawasan Agropolitan Poncokusumo untuk optimalisasi kondisi soial ekonomi dengan rangking yang paling tinggi adalah elemen mengurangi keberadaan tengkulak sebesar (0,159%)