Model Pemilihan Moda Antara Kereta Api Dan Bus Rute Makassar–Parepare Dengan Menggunakan Metode Stated Preference

Kota Makassar adalah ibukota Provinsi Sulawesi Selatan berperan sebagai pusat perdagangan, industri, dan kegiatan pemerintahan.Kota Makassar juga mempunyai potensi sebagai kota pelajar. Hubungan erat antara kota Makassar dan Parepare ini sangat berpotensi terhadap terjadinya pergerakan. Potensi pergerakan untuk tujuan Makassar ke Parepare PP cukup besar dan diprediksi akan semakin meningkat di masa yang akan datang.Di samping itu, adanya rencana dari pemerintah kota Makassar mengenai pembangunan jalur kereta api rute Makassar-Parepare sehingga diperlukan suatu analisis. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui karakteristik sosial ekonomi, karakteristik perjalanan penumpang, dan model pemilihan moda antara bus dan kereta api rute Makassar-Parepare PP, serta untuk mengetahui jumlah potensi penumpang yang pindah dari moda bus ke moda kereta api. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara sesuai dengan kuesionerberisi karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan terhadap 100 orang responden dan kuesioner yang disusun menggunakan teknik Stated Preferencedengan atribut selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh, dan selisih frekuensi keberangkatan antara bus dan kereta api terhadap 37 orang responden untuk rute Makassar-Parepare dan 31 orang untuk rute Parepare-Makassar. Lokasi studi berada di Terminal Bus Damri Todopuli dan Terminal Bus Daya Makassar serta di dalam bus Damri rute Makassar-Parepare PP. Selain itu dilakukan pula survei dinamis untuk mengetahui jumlah penumpang yang menggunakan moda bus dalam satu kali perjalanan Makassar-Parepare PP. Dari hasil penelitian diperolehmayoritas responden adalah perempuan berusia 21-30,bekerja sebagai PNS/ABRI, pendidikan terakhir hingga universitas, pengeluaran untuk transportasi berkisar Rp 100.000–Rp 200.000 perbulan serta memiliki pendapatan >Rp 2.500.000 perbulannya. Melakukan perjalanan dari Makassar ke Parepare dengan maksud sosial, waktu perjalanan 3-4 jam, mengeluarkan uang < Rp 50.000 untuk biaya perjalanan serta memilih bus dengan alasan kenyamanan.Hasil pemodelan pemilihan moda dengan menggunakan metode stated preference adalah sebagai berikut: a. UKA–UBAK = 0,2842 - 0,000092 ΔX1, dimana ΔX1adalah selisih harga tiket. b. UKA– UBAK = 0,4376 - 0,7259 ΔX2, dimana ΔX2 adalah selisih waktu perjalanan. c. UKA–UBAK=1,4486+0,4674 ΔX3, dimana ΔX3 adalah selisih frekuensi keberangkatan. Potensi perpindahan penumpang bus ke kereta api berdasarkan atribut yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Potensi penumpang kereta api sebanyak 127 penumpang per hari bila harga tiket Rp 45.000,00, yakni sebesar 57%. b. Potensi penumpang kereta api sebanyak135 penumpang per hari bila waktu perjalanan 4 jam, yakni sebesar 61%. c. Potensi penumpang kereta api sebanyak 113 penumpang per hari bila ada dua kali keberangkatan per hari, yakni sebesar 51%