Rumah Susun Nelayan Dengan Konsep Tanggap Iklim Di Romokalisari Surabaya.

Kota Surabaya adalah Ibukota Provinsi Jawa Timur, yang merupakan kota dengan jumlah penduduk terbesar ke dua di Indonesia setelah kota Jakarta. Pesatnya pertumbuhan penduduk ini tidak didukung oleh peningkatan daya tampung kota. Ketersediaan lahan di kota Surabaya semakin menipis maka solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan perumahan di kota Surabaya, dengan membangun rumah model vertikal atau rumah susun yang diperuntukkan penduduk kota Surabaya yang berpenghasilan rendah. Rumah susun yang akan dibangun terletak di pesisir pantai dekat dengan Tempat Pelelangan Ikan dan mayoritas penghuninya adalah nelayan. Kondisi iklim di Surabaya cenderung panas dengan kelembapan yang cukup tinggi, Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk menerapkan konsep tanggap iklim. Rumah susun yang akan dihuni oleh nelayan dengan konsep tanggap iklim sebagai solusi dari masalah iklim dan bau dari hasil pengolahan ikan. Pada perancangan ini dilakukan tahap-tahap analisis sebelum perancangan meliputi studi literatur, studi komparasi, dan observasi lapangan yang selanjutnya datadata tersebut dapat diolah menghasilkan sintesis dan simpulan-simpulan yang kemudian menjadi sebuah konsep umum yang dikembangkan selama proses desain menghasilkan desain skematik, kemudian desain skematik akhir, sesuai dengan metodologi perancangan yang digunakan. Hasil penerapan adalah desain Rumah susun nelayan dengan konsep tanggap iklim di Romokalisari Surabaya yang merupakan integrasi antara parameter hasil studi dan kondisi eksisting setempat. Fokus tanggap iklim adalah desain yang mampu menerapkan konsep tanggap iklim pada tapak dan bangunan melalui orientasi bangunan, bukaan, shading device, material, danvegetasi