Pengaruh Variasi Kadar Mg Terhadap Compression Ratio Dan Microstructure Al/Cu Pada Proses Powder Metallurgy

Perkembangan teknologi yang sangat pesat belakangan ini khususnya dalam teknologi manufaktur membutuhkan suatu material dengan sifat mekanis yang sangat baik yaitu ringan dan juga kuat serta memiliki daya guna yang tinggi dan ekonomis dengan memanfaatkan logam seperti sekrap, chip, geram, sirip, flash, dan lainnya. Proses metalurgi serbuk mampu menjawab tantangan ini. Metalurgi serbuk (powder metallurgy) merupakan proses pembentukan benda kerja komersial dari logam dimana logam dihancurkan dahulu berupa serbuk, kemudian serbuk tersebut ditekan didalam cetakan (mold) dan dipanaskan di bawah temperatur leleh serbuk sehingga terbentuk benda kerja. Dalam penelitian ini digunakan serbuk duralumin yang ditambahkan magnesium dengan variasi 1, 2, 4, 6, dan 8 dalam satuan prosentase berat total. Variabel yang nilainya dijaga tetap konstan ialah ukuran serbuk yang dipakai berkisar antara 0,4-0,49 mm, berat serbuk 20 gr, tekanan 560 bar selama 1 jam, temperature sinter 500oC selama 1 jam pula. Penelitian ini berguna untuk mengetahui pengaruh variasi kadar magnesium terhadap terhadap compression ratio dan microstructure duralumin (Al/Cu). Hasil dari penelitian ini ialah rata- rata compression ratio pada penambahan 1%, 2% ,4% , 6% dan 8% , berturut-turut sebesar 1,776; 1,920; 2,127; 2,433; 2,64; 2,714. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penambahan magnesium maka akan semakin tinggi nilai compression ratio. Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya kontak antar serbuk yang semakin banyak dan memungkinkan terjadinya necking yang lebih banyak juga antar serbuknya. Akan tetapi pada kadar 6% dan 8% terjadi penambahan tinggi pada saat sintering karena adanya udara yang berikatan dengan Mg membentuk MgO