Pengaruh Penambahan Metanol pada Proses Transesterifikasi Minyak Biji Karet (Havea brasiliensis) untuk Menghasilkan Biodiesel dengan Gelombang Mikro.

Proses transesterifikasi dilakukan dalam suatu reaktor dengan bantuan katalis untuk menghasilkan senyawa alkil ester dan hasil samping berupa gliserol. Pada penelitian ini digunakan gelombang mikro sebagai pereaktor pada proses transesterifikas minyak biji karet. Variasi prosentase penambahan metanol yang digunakan adalah 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari volume minyak biji karet hasil esterifikasi. Proses penyinaran radiasi gelombang mikro dilakukan selama 10 menit dengan katalis NaOH sebanyak 0,5% dari berat minyak hasil esterifikasi. Daya gelombang mikro yang digunakan adalah 280 Watt. Minyak biji karet hasil esterifikasi yang direaksikan sebanyak 400 ml untuk tiap sampel. h ari hasil penelitian didapatkan nilai viskositas biodiesel minyak biji karet terendah adalah 35.54 cSt pada prosentase penambahan 40%, sedangkan nilai tertingginya terjadi pada prosentase penambahan metanol 10% dengan nilai 73,02 cSt. Nilai kalor tertinggi adalah 11437,36 kkal/kg didapat dengan prosentase penambahan metanol sebanyak 10%, sedang nilai terkecilnya adalah 9899,83 kkal/Kg hasil dari penambahan metanol 50%. Nilai massa jenis tersebut dari yang terbesar adalah 0,901 gr/cm3, 0,900 gr/cm3, 0,893 gr/cm3, 0,881 gr/cm3, 0,876 gr/cm3. Sedangkan nilai titik nyala menurun dari 84,6 oC pada titik prosentase penambahan 40% hingga 64,3 oC. Untuk nilai indeks setana hasil penelitian terkecil didapat pada titik 10% dengan nilai indeks setana 43,57, sedang nilai terbesarnya didapat pada titik 50% yaitu dengan nilai 50,32