Pengaruh Kuat Arus Terhadap Ketahanan Aus Pada Proses Pelapisan Hard Anodizing Aluminium 6061

Aluminium paduan seri 6061 merupakan paduan yang paling luas pemakaiannya pada seri 6XXX. Aluminium 6061 mempunyai karakteristik ketangguhan yang baik,tahan korosi, memiliki kekuatan yang sedang hingga tinggi dan paduan yang heat-treatable. Namun Aluminium 6061 masih memiliki sifat tingkat ketahanan aus yang rendah sama seperti jenis aluminium yang lain. Hal tersebut dinilai merugikan karena dapat memperpendek lifetime dari produk suatu industri karena aluminium sendiri pada umumnya akan dipakai dalam kondisi kerja yang berbeda-beda Salah satu upaya untuk memperbaiki sifat mekanik dari aluminium adalah dengan proses anodizing. Anodizing merupakan proses pelapisan dengan cara elektrolisis untuk melapisi permukaan logam dengan suatu material ataupun oksida yang bersifat melindungi dari lingkungan sekitar. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa prinsip dasar proses anodizing adalah elekrolisis. Proses elektrokimia yang merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Maka dalam studi eksperimental ini diteliti seberapa besar laju keausan yang terjadi pada aluminium yang telah di hard anodizing dengan Titanium dengan memvariasikan nilai kuat arus listrik (A). Metode yang digunakan adalah metode eksperimental nyata (true experimental research). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kuat arus listrik sebesar 0,5A; 1A; 1,5A dan 2 A. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu laju keausan yang terjadi setelah proses Hard Anodizing pada aluminium 6061. Sedangkan variabel terkontrol dalam penelitian ini adalah temperature operasi proses anodizing pada suhu 0 – 5 0C, jarak dari anoda ke katoda adalah 5 cm, dan tegangan listrik sebesar 25V dan konsentrasi H3PO4 sebesar 2 dan 3 Mol. Setelah melalui proses anodizing, proses selanjutnya adalah pengujian keausan. Pengujian keausan bertujuan untuk mengetahui laju keausan aluminium 6061 hasil hard anodizing. Dari hasil pengujian dan pengolahan data menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kuat arus listrik yang diberikan, semakin tahan aus pula spesimen yang dibuat. Pada pengujian ini, efisiensi tertinggi terjadi pada nilai kuat arus listrik 2A