Pengaruh Debit Banjir Rancangan Terhadap Luas dan Pola Kedalaman Genangan di Sub DAS Clungup

Bencana banjir memang tidak bisa dipisahkan dari negara ini. Provinsi Jawa Timur adalah salah satu wilayah di Indonesia yang sering terjadi bencana alam. Banjir menempati urutan yang tinggi dalam daftar bencana yang terjadi. Besar atau kecilnya nilai kerugian yang diderita akibat banjir tergantung pada seberapa luas dan seberapa lama genangan yang terjadi akibat banjir.Genangan yang terjadi akibat banjir ditentukan oleh besar atau kecilnya nilai debit banjir yang mengalir, maka luas genangan, distribusi kedalaman genangan dan besar kecepatan aliran ikut berperan menimbulkan kerusakan pada daerah yang mengalami banjir. Sungai Clungup adalah sebuah sungai yang berada di wilayah Malang, Jawa Timur yang merupakan kawasan wisata dan berpotensi mengalami kejadian banjir. Prediksi luas genangan dan pola aliran di Sungai Clungup dimodelkan dengan menggunakan bantuan HEC – GeoRAS (Hydrologic Engineering Centre – Geographic and River Analysis System) versi 3.1, yaitu sebuah ekstensi yang berguna untuk mengkoneksikan antara 2 (dua) software utama, yaitu HEC RAS versi 3 dan Arc View GIS versi 3.3. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa pemodelan software, maka diperoleh suatu bentuk pola hubungan yang terjadi antara besar nilai debit banjir rancangan (Qr) dengan luas genangan dan pola kedalaman genangan yang terjadi di Sungai Clungup. Dari hasil simulasi model hidrolika, maka didapatkan hubungan debit dengan luas genangan yang terjadi yaitu A = -0.0002Q2 + 0.0117Q + 0.0731; juga hubungan debit banjir dengan kedalaman maksimal genangan yang terjadi yaitu: h = 0.0002Q3 - 0.0115Q2 + 0.2503Q + 1.6196 dengan (A) adalah luas genangan yang terjadi dalam satuan kilometer persegi (km2), (h) adalah nilai kedalaman genangan maksimal dalam satuan meter (m), dan (Q) adalah besar nilai debit banjir yang terjadi dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt)