Pengaruh Variasi Kadar Air Sampah Rumah Tangga Organik Terhadap Produksi Char Dan Tar Hasil Pirolisis.

Peningkatan jumlah penduduk menimbulkan berbagai macam permasalahan yang komplek. Diantaranya permasalahan peningkatan konsumsi energi dan peningkatan timbunan sampah. Menurut hasil survei sampah organik menyumbang prosentase terbesar pada sampah rumah tangga. Potensi sampah rumah tangga organik apabila kita bisa mengolah sampah organik secara tepat dengan menjadikannya suatu energi alternative baru maka akan mampu mengatasi permasalahan cadangan energi yang semakin menipis dan membantu mengurangi penimbunan sampah secara signifikan yaitu dengan cara pirolisis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kadar air sampah rumah tangga organik terhadap produksi char dan tar hasil pirolisis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar air sampah rumah tangga organik terhadap produksi char dan tar hasil pirolisis. Bahan uji yang digunakan menggunakan sampah rumah tangga organik dengan massa 70 gr dan variasi kadar air bahan sebesar 13%, 24%, dan 34%. Variabel terikat yang diukur adalah nilai kalor pembakaran (kal/gr), pengurangan massa (gr), pengurangan volume (mm 3 ), dan perubahan warna bahan uji. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tinggi kadar air bahan uji pirolisis menyebabkan penurunan massa dan volume char (arang) yang terjadi semakin besar tetapi justru menurunkan kualitas dari char dan tar , Semakin rendah kadar air bahan uji maka warna sisa bahan uji setelah pirolisis semakin gelap dan mengkilap. Semakin rendah kadar air bahan uji maka nilai kalor akan semakin meningkat,. Pada penelitian ini nilai kalor terbesar terjadi pada kadar air bahan uji 13% dan temperatur 400 o C dengan nilai kalor sebesar 3880 kal/gr. Hal ini jauh bila dibandingkan sampah rumah tangga organik yang tanpa melalui proses pirolisis yang memiliki nilai kalor sebesar 30,39 kal/gr . Semakin tinggi kadar air bahan uji maka volume dan massa tar yang dihasilkan semakin besar tetapi semakin tidak murni