Karakteristik Microbial Fuel Cell dari Limbah Cair Tahu dengan Variasi Panjang Jembatan Garam (Salt Bridge),

Sebuah penelitian tentang sel bahan bakar Microbial Fuel Cell (MFC) dengan menggunakan membran penukar proton (PEM) dari jembatan garam dan bio-katalis pada anoda kontainer berupa bakteri pseudomonas putida untuk mengetahui tegangan listrik maksimal yang dihasilkan dengan memanfaatkan limbah cair tahu. Limbah cair tahu digunakan untuk memperkaya mikroba pengoksidasi donor elektron di anoda. Pada penelitian ini membahas pengaruh variasi panjang jembatan garam terhadap unjuk kerja alat MFC dari limbah cair tahu. Karakteristik MFC meliputi beda tegangan rata-rata ( voltage ), arus (current density) , dan efisiensi pada sistem. Penelitian ini menggunakan rancangan MFC tipe H dengan 3 variasi panjang jembatan garam yang memiliki volume sama. Panjang jembatan garam yang digunakan berturut-turut 8,4 cm, 15 cm, dan 33,7 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin pendek jembatan garam maka semakin besar beda tegangan, arus serta efisiensi yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin pendek jembatan garam pada MFC maka transfer proton (H + ) yang terjadi akan semakin cepat, sehingga menyebabkan perbedaan muatan antara anoda dan katoda yang lebih besar, proton (H + ) akan segera ditransfer ke katoda sehingga elektron yang ada tidak akan bereaksi langsung dengan proton (H + ) pada anoda. Akibatnya beda potensial yang dibangkitkan semakin besar yang akan berpengaruh terhadap arus dan efisiensi dari MFC. Dari penelitian diperoleh beda tegangan rata-rata maksimum 174,84 mV dengan nilai rapat arus dan efisiensi optimal masing-masing sebesar 0,175 mA dan 7,59%