Pengaruh Variasi Konsentrasi Kalium Hidroksida Pada Purifier Terhadap Kinerja Motor Bensin Berbahan Bakar Biogas

Pada era globalisasi saat ini, kebutuhan akan alat transportasi menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Motor bakar yang ada selama ini masih terbatas pada penggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya, yang jumlahnya di alam pun semakin menipis serta dapat menimbulkan polusi udara. Terdapat perkembangan yang cukup menarik dalam pengembangan bahan bakar alternatif, biogas menjadi salah satunya. Namun, biogas yang saat ini digunakan masih banyak mengandung zat pengotor (unsur ballast ) sehingga perlu dilakukan pemurnian. Gas CO2 menjadi unsur terbesar dalam kandungan biogas yang merugikan dalam proses pembakaran karena akan menurunkan nilai kalor bahan bakar. Kalium Hidroksida merupakan salah satu zat yang dapat mengabsorpsi CO2 tersebut dengan cepat. Kecepatan reaksi kimia salah satunya dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi zatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi kalium hidroksida pada purifier terhadap kinerja motor bensin berbahan bakar biogas. Pada penelitian ini dilakukan proses penambahan larutan kalium hidroksida (KOH) secara kontinyu dengan berbagai konsentrasi untuk direaksikan dengan CO2 dalam biogas. Penelitian ini menggunakan motor bensin 125 cc, satu silinder dengan start up mesin masih menggunakan bahan bakar bensin. Variabel bebasnya adalah penambahan variasi konsentrasi KOH sebesar 5 M, 10 M, dan 15 M pada putaran poros mesin 5500, 5700, 5900, 6100, 6300 dan 6500 rpm. Variabel kontrolnya adalah bukaan throttle 100%, waktu pengapian 39° sebelum TMA dan penambahan larutan KOH dengan debit 1 ml/s. variabel terikatnya meliputi torsi, daya efektif, konsumsi bahan bakar spesifik efektif, efisiensi termal efektif dan emisi gas buang CO dan HC. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa variasi konsentrasi KOH yang ditambahkan pada purifier berpengaruh terhadap kinerja motor bensin berbahan bakar biogas. Semakin besar konsentrasi KOH yang ditambahkan maka akan semakin optimal kinerja motor yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin besar konsentrasi KOH akan meningkatkan laju reaksi pengikatan CO2 dalam biogas, akibatnya unsur ballast (CO2) dalam biogas akan termurnikan dan panas hasil pembakaran antara biogas dan udara akan semakin besar, kenaikan panas hasil pembakaran akan meningkatkan kinerja dari motor bensin