Pengaruh Variasi Temperatur Cetakan terhadap Distribusi Kekerasan dan Castability pada Rake Hasil Coran Duralumin

Aluminium merupakan salah satu logam yang sering digunakan dan dipadukan dengan unsur lain untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Salah satu unsur yang biasa dipadukan adalah unsur tembaga (Cu) yang dapat meningkatkan kekerasannya. Paduan Al-Cu sering disebut dengan duralumin. Duralumin dapat diaplikasikan pada produk rake yang mana dibutuhkan kekerasan yang tinggi dan pada proses pembuatannya dibutuhkan castability yang baik karena produk rake itu sendiri dilihat dari fungsinya yang mendapat beban kejut atau gaya dari berbagai arah sehingga mudah patah maka diperlukan material yang ulet dan tidak mudah patah. Untuk mendapatkan produk yang baik dan sifat mekanik yang diinginkan maka peneliti akan memvariasikan temperatur cetakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur cetakan terhadap distribusi kekerasan dan castability pada rake (penggaruk padi) hasil pengecoran Al-Cu. Temperatur peleburan 900°C yang dilebur dalam tungku reverberatory dengan menggunakan permanent mold. Sebelum logam cair dituang, cetakan diberi panas terlebih dahulu hingga temperatur tertentu yang mana temperatur cetakan yang digunakan yaitu 260°C, 280°C, 300°C, 320°C, dan 340°C. Pengujian kekerasan menggunakan Micro Vickers Hardness Tester dan pengujian fluiditas (castability) menggunakan metode Stripe Mould Test. Hasil penelitian didapatkan kekerasan tertinggi terdapat pada spesimen dengan penuangan logam cair pada temperatur cetakan 260°C yang memiliki nilai kekerasan yaitu 93,4 VHN pada bagian kiri, 94,9 VHN pada bagian tengah, dan 94 VHN pada bagian kanan. Sedangkan untuk castability yang paling baik terdapat pada spesimen dengan penuangan logam cair pada temperatur cetakan 340°C dengan panjang hasil coran rata-rata 30,6cm