Pengaruh Temperatur Tempering terhadap Kekuatan Impak Baja JIS G3101 SS400

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat mekanik suatu produk adalah dengan melakukan perlakuan panas pada material tersebut. Proses perlakuan panas itu sendiri merupakan salah satu bagian dari proses produksi. Perlakuan panas merupakan proses kombinasi antara pemanasan dan pendinginan terhadap logam atau paduan dalam keadaan padat dalam jangka waktu tertentu yang dimaksudkan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu pada logam atau paduan. Pembentukan sifat-sifat inilah yang sangat diperlukan untuk memperoleh material bahan industri yang betul–betul sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Salah satu proses perlakuan panas yang banyak digunakan di industri adalah proses tempering. Apabila proses ini dilakukan maka keuletan dapat ditingkatkan namun kekerasan dan kekuatannya menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur tempering terhadap kekuatan impak Baja JIS G3101 SS400. Spesimen yang digunakan adalah Baja JIS G3101 SS400 yang merupakan bahan dasar pembuatan lambung kapal. Pertama-tama melakukan proses hardening kemudian melakukan proses tempering, spesimen dimasukkan ke dalam furnace dan dilakukan pemanasan pada temperatur yang bervariasi (200°C, 300°C, dan 400°C). Setelah itu, melakukan pengujian impak dengan temperatur pengujian -25°C, 0°C, 27°C, 63°C, dan 100°C kemudian dilakukan pengambilan foto makro, foto mikro dari spesimen tanpa perlakuan panas maupun spesimen dengan perlakuan panas. Hasil dari penelitian ini adalah temperatur tempering berpengaruh terhadap kekuatan impak Baja JIS G3101 SS400. Semakin tinggi temperatur tempering, maka kekuatan impak semakin tinggi pada temperatur pengujian -25oC sampai 100oC yaitu 150,463 kg.mm/mm2 sampai 166,098 kg.mm/mm2 yang dicapai dengan proses tempering dengan temperatur 400oC