Penerapan Metode Activity Based Costing (ABC) Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pelaksanaan Proyek Di Perusahaan Konstruksi - (Studi Kasus Pelaksanaan Proyek Konstruksi Bendungan Bajulmati, Banyuwangi-J

Persaingan di dunia bisnis sekarang ini sudah sangat berkembang maka perusahaan harus mampu berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain, baik dalam mutu maupun persaingan harga. Perusahaan harus mampu mengarahkan tujuan yang diharapkan untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu memahami setiap keunikan dan sifat yang ada dari aktivitas yang dijalankan. ABC ( Activity Based Costing ) merupakan alat perencanaan dan pengendalian biaya yang lebih berkualitas, karena dalam melakukan penganggaran menggunakan ABC ( Activity Based Costing ) menyoroti peluang-peluang untuk mengurangi biaya dan penghapusan aktivitas yang dapat mengakibatkan pemborosan serta memperbaiki efisiensi aktivitas yang dipergunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan biaya yang menggunakan metode ABC (Activity Based Costing) dengan anggaran yang disusun oleh perusahaan RAB dan mengetahui aktivitas-aktivitas yang menyebabkan pembengkakan biaya biaya setelah dilakukannya analisis dengan metode ABC (Activity Based Costing) . Data yang digunakan pada tahapan pengendalian biaya ialah rencana anggaran biaya (RAB) proyek yang nantinya dihitung ulang dengan menggunakan metode ABC. Selanjutnya dalam tahapan pengendalian proyek, data yang digunakan ialah data hasil evaluasi kemajuan proyek tiap bulan dari awal proyek berlangsung yakni awal Agustus 2011 hingga akhir Mei 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan aktivitas dengan menggunakan Metode ABC menghasilkan nilai yang lebih efektif dan efisien apabila dibandingkan dengan nilai yang terdapat di RAB. Dilihat dengan adanya selisih antara perhitungan biaya berdasarkan RAB dengan Metode ABC yakni jumlah biaya yang dikeluarkan berdasarkan RAB sebesar Rp 85.232.049.217 dan jumlah biaya berdasarkan metode ABC sebesar Rp 79.794.491.657,37. Sehingga selisih antara keduanya adalah sebesar Rp 5.437.557.559,71, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa kajian teoritis yang mendasari penelitian ini sangat relevan dan terbukti dengan hasil yang sepenuhnya didukung oleh data yang dimiliki