Citra Kawasan Bersejarah di Pusat Kota Malang.

Citra kawasan bersejarah dilakukan dengan menggunakan persepsi penduduk Kota Malang melalui peta mental. Penduduk Kota Malang digunakan sebagai penilai citra kawasan bersejarah karena telah mengetahui kondisi lingkungan Kota Malang. Pusat Kota Malang, yaitu Kecamatan Klojen dipilih menjadi wilayah studi penelitian karena kawasan ini dari masa Kolonial Belanda hingga sekarang merupakan pusat kegiatan yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Kota Malang. Pusat Kota, yaitu Kecamatan Klojen juga dapat menjadi identias dari Kota Malang sebagai kota yang memiliki nilai sejarah. Permasalahan studi ini adalah (1) Bagaimana elemen-elemen pembentuk citra kawasan bersejarah di Kecamatan Klojen berdasarkan persepsi penduduk Kota Malang; dan (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi responden dalam mengidentifikasi elemen-elemen pembentuk citra kawasan bersejarah di Kec. Klojen. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis evaluatif. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis elemen-elemen pembentuk citra kawasan, dengan menggunakan peta mental dan wawancara. Analisis evaluatif digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam mengidentifikasi citra kawasan bersejarah, dan untuk meninjau tipologi persepsi responden menggunakan Teori Gestalt. Penentuan sample dibagi menjadi 3 golongan, yaitu golongan masyarakat, mahasiswa, dan ahli. Hasil studi adalah (1) citra kawasan bersejarah di pusat kota yaitu Kecamatan Klojen masih belum bisa ditangkap dengan baik oleh penduduk Kota Malang, dan Kecamatan Klojen masih belum menonjolkan citra kawasan bersejarah; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi responden adalah faktor internal dan eksternal. Tipologi persepsi, faktor internal, dan faktor eksternal saling memiliki hubungan dalam mengidentifikasi citra kawasan bersejarah