Pengaruh Variasi Konsentrasi Jembatan Garam Terhadap Karakteristik Microbial Fuel Cell Dengan Memanfaatkan Limbah Tahu Cair,

Habisnya sisa bahan bakar fosil yang terkandung di bumi merupakan masalah yang sangat perlu diperhatikan. Sumber energi baru harus diteliti sejak dini untuk menggantikan bahan bakar fosil, salah satunya microbial fuel cell (MFC). Penelitian ini mengkaji tentang karakteristik MFC Tipe H dengan menggunakan variasi konsentrasi jembatan garam (salt bridge) . Penelitian ini menggunakan bakteri pseudomonas putida sebagai bio-katalis dan batang grafit sebagai elektroda pada kontainer anoda. Substrat sebagai bahan baku sistem metabolisme bakteri pada anoda menggunakan limbah tahu cair. Pada katoda menggunakan larutan penyangga K 2 HPO 4 dengan pH 7 sebagai larutan buffer dan sabut stainless steel sebagai elektroda. Karakteristik MFC meliputi tegangan yang dihasilkan, arus dan efisiensi sel. Variasi konsentrasi yang digunakan antara lain 0,5M, 1M, 3M, 5M dan 7M KCl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi jembatan garam maka semakin padat pula kandungan KCl pada jembatan garam dan akan memperbesar hambatan ion H + untuk melewati jembatan garam, sehingga reaksi redoks pun terhambat, akhirnya tegangan yang dihasilkan juga semakin kecil. Besarnya tegangan rata-rata maksimal yang dihasilkan yaitu pada jembatan garam KCl 0.5M pada hari ke 3 sebesar 162,833mV, dengan nilai arus dan efisiensi maksimal masing-masing sebesar 0,163mA dan 7,067%