Pengaruh Variasi Volume Jembatan Garam Terhadap Microbial Fuel Cell Performance Memanfaatkan Limbah Kulit Buah Pisang

Sebuah penelitian tentang sel bahan bakar Microbial Fuel Cell (MFC) Tipe H dengan menggunakan Proton Exchange Membrane (PEM) dari jembatan garam dan bio-katalis pada kontainer anoda berupa bakteri Pseudomonas putida digunakan dalam penelitian ini untuk tujuan mengetahui voltage listrik maksimal yang dihasilkan pada arus searah dengan memanfaatkan limbah kulit buah pisang. Limbah kulit buah pisang memiliki kandungan karbohidrat yang mengandung glukosa yang digunakan untuk memperkaya mikroba pengoksidasi donor elektron di anoda. Oksigen dialirkan di katoda yang merupakan larutan penyangga K2HPO4 dengan pH 7. Penelitian tentang Microbial Fuel Cell (MFC) ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi volume jembatan garam terhadap Microbial Fuel Cell Performance menggunakan limbah kulit buah pisang. Pada penelitian ini membahas pengaruh volume jembatan garam terhadap unjuk kerja alat Microbial Fuel Cell (MFC) dengan ukuran volume jembatan garam 310,5 cm3 cm, 331,172 cm3 dan 496,75 cm3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil volume jembatan garam,maka semakin meningkatkan nilai voltage yang dihasilkan dari alat MFC, begitu pula dengan rapat arus dan efisiensi sel. Hal ini disebabkan volume jembatan garam semakin besar dengan diameter jembatan yang sama mengakibatkan jarak antara katoda dan anoda akan semakin bertambah sehingga mempengaruhi jarak yang dilalui elektron dari anoda menuju katoda dan juga mempengaruhi transfer ion H+ dari anoda menuju katoda. Besarnya voltage rata-rata maksimal yang dihasilkan yaitu pada volum