Pengaruh Sudut Chamfer Dan Upset Loading Terhadap Kekuatan Puntir Sambungan Innerside Friction Welding Pada Transmission Shaft Motor Listrik

Aluminium Merupakan Salah Satu Jenis Logam Yang Banyak Digunakan Dalam Dunia Industri Untuk Menggantikan Penggunaan Baja, Karena Aluminium Mempunyai Berat Jenis Lebih Ringan Dari Pada Baja. Namun Karena Aluminium Memiliki Panas Jenis Dan Daya Hantar Panasnya Tinggi Maka Terdapat Kesulitan Dalam Penyambungan Alumunium Apabila Menggunakan Fusion Welding (Pengelasan Cair). Dalam Perkembangannya Terdapat Beberapa Metode Pengelasan Yang Digunakan Untuk Menyambung Aluminium, Salah Satunya Adalah Pengelasan Gesek ( Friction Welding ). Pengelasan Gesek ( Friction Welding) Merupakan Salah Satu Solusi Dalam Memecahkan Permasalahan Penyambungan Logam Yang 7sulit Dilakukan Dengan Fusión Welding (Pengelasan Cair). Permasalahan Yang Akan Diteliti Adalah Bagaimana Pengaruh Sudut Chamfer Dan Upset Loading Terhadap Kekuatan Puntir Pada Sambungan Innerside Friction Welding Pada Paduan Al-Mg-Si. Penelitian Ini Menggunakan Metode Penelitian Eksperimental Sejati ( True Experimental Research) Dengan Parameter Yang Dipakai Adalah Sudut Chamfer 15o ; 20o; 25o; Dan 30o, Sementara Upset Loading Yang Digunakan 160 Kgf; 180 Kgf; Dan 200 Kgf sebagai Variabel Bebas, Kekuatan Puntir Sebagai Variabel Terikat Dan Variabel Terkontrol Yang Digunakan Adalah Putaran Spindle 1600 Rpm, Waktu Pengelasan 2 Menit Dan Holding Selama 2 Menit. Dari Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Sudut Chamfer Dan Upset Loading Berpengaruh Terhadap Kekuatan Puntir Sambungan Innerside Friction Welding . Kekuatan Puntir Terbesar Dihasilkan Oleh Produk Dengan Sudut Chamfer 20o Dengan Upset Loading 180 Kgf Sebesar 33,35 N.M. Sedangkan Kekuatan Puntir Terendah Dihasilkan Oleh Produk Dengan Sudut Chamfer 30o Dengan Upset Loading 160 Kgf Sebesar 13,9302 N.M. Hal Ini Dikarenakan Semakin Sempit Luas Permukaan Kontak Sambungan Las Maka Kekuatan Puntirnya Akan Menurun, Karena Semakin Sempitnya Permukaan Kontak Benda Kerja Yang Saling Bergesekan Pada Saat Terjadinya Pengelasan. Seiring Bertambahnya Nila