Pengembangan Industri Kecil Sebagai Penggerak Ekonomi Lokal Studi Kasus: Industri Kecil Keripik Kedelai Desa Pugeran Kabupaten Mojokerto

Pengembangan ekonomi lokal merupakan suatu proses pembangunan yang menitik beratkan pada endogenous development , mendayagunakan potensi sumber daya manusia, institusional dan fisik setempat. Industri keripik kedelai merupakan salah satu industri yang menghasilkan produk unggulan Kabupaten Mojokerto. Keripik kedelai sepintas mirip dengan keripik tempe pada umumnya, namun keripik kedelai memiliki kekhasan rasa dan proses pengolahan yang berbeda dengan keripk tempe. Prospek pengembangan industri keripik kedelai cukup baik, dilihat dari bertambahnya jumlah unit usaha dan tenaga kerja yang terekrut serta dilihat dari segi produksi yang meningkat dan daerah pemasaran yang meluas. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan mengidentifikasi karakteristik industri kecil keripik kedelai di Desa Pugeran Kabupaten Mojokerto, mengidentifikasi pengaruh keberadaan industri kecil keripik kedelai terhadap aspek ekonomi masyarakat Desa Pugeran dan arahan pengembangan industri kecil keripik kedelai di Desa Pugeran Kabupaten Mojokerto. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah analisis karakteristik industri kecil keripik kedelai dengan menggunakan komponen Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL). Dalam analisis tersebut didapatkan bahwa bangunan yang digunakan untuk produksi keripik kedelai masih menjadi satu dengan rumah induk, bahan baku lokal, infrastruktur yang ada cukup baik dan mampu memenuhi kebutuhan industri keripik kedelai, tenaga kerja tersedia, tingkat pendidikan didominasi SLTP, belum ada lembaga pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memperoleh keterampilan dari pemilik usaha dan keahlian pribadi yang berpengaruh terhadap tidak adanya spesifikasi kerja, sistem pemasaran masih didominasi tengkulak, daerah pemasaran didominasi oleh pasar lokal dan regional, terjadi persaingan harga, tidak ada lembaga penlitian dan pengembangan serta memperoleh subsidi dari pemerintah Kabupaten Mojokerto. Analisis linkage system yang terdiri dari backward linkage (pola penyerapan tenaga kerja, pola penyediaan bahan baku dan peralatan) dan forward linkage (pola pemasaran), industri keripik kedelai faktanya telah memberikan alternatif lapangan pekerjaan bagi sebagian penduduk Desa Pugeran tetapi masih belum menimbulkan multiplayer effect yang lebih besar terhadap perekonomian penduduk di seluruh Desa Pugeran. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri kecil keripik kedelai di Desa Pugeran Kabupaten Mojokerto yang telah diketahui melalui analisis faktor digunakan untuk menentukan arahan pengembangan industri keripik kedelai dengan menggunakan IFAS-EFAS yang kemudian akan dilanjutkan dengan analisis SWOT. Dari analisis IFAS-EFAS yang telah dilakukan maka diperoleh posisi kuadran SWOT dari industri keripik kedelai yaitu pada kuadran II ruang C ( Aggressive Maintanance ). Posisi tersebut menunjukkan bahwa industri kecil keripik kedelai di Desa Pugeran mempunyai peluang yang besar untuk dimanfaatkan, namun peluang-peluang tersebut belum dimanfaatkan. Selain itu kendala atau masalah internal yang terdapat di industri kecil keripik kedelai juga belum ditangani. Arahan yang dapat dilakukan dalam pengembangan industri kecil keripik kedelai adalah dengan memfokuskan tindakan untuk meminimalkan kendala atau masalah internal dan memanfaatkan peluang serta potensi yang ada. Arahan pengembangan industri kecil keripik kedelai adalah arahan pengembangan produksi dan Sumber Daya Manusia, pengembangan permodalan, pengembangan kelembagaan dan pendukung usaha dan pengembangan Sumber Daya fisik