Algoritma untuk Penjadwalan Pendistribusian BBM dengan Mempertimbangkan Level Persediaan SPBU di PT.X,

Beberapa permasalahan yang sering dihadapi dalam transportasi adalah masalah penentuan rute ( routing ) dan jarak atau waktu terpendek serta penjadwalan armada. Untuk menciptakan suatu penjadwalan yang baik, salah satu elemen yag tidak boleh dilupakan yaitu keberadaan dari perencana penjadwalan. Perencanaan penjadwalan PT. X yang bergerak dalam bidang pendistribusian BBM dari depot menuju SPBU dijalankan oleh dua orang karyawan di bagian dispatch. Proses penjadwalan dan penentuan rute masih dilakukan secara manual berdasarkan pengalaman dan keputusan subjektif serta belum ada panduan tertulis bagaimana cara atau langkah-langkah untuk menjadwalkan pengiriman BBM. Banyaknya SPBU yang harus dikunjungi, keterbatasan jumlah mobil tangki serta penjadwalan yang masih manual mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengiriman. Penelitian ini di adakan untuk mengembangkan algoritma yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk penentuan rute dan penjadwalan mobil tangki pada pendistribusian BBM dengan mempertimbangkan tingkat persediaan pada SPBU. Pengembangan algoritma penjadwalan mobil tangki dilakukan dengan mengacu pada konsep persediaan dan perancangan rute serta penjadwalan kendaraan yang kemudian diberi nama "Algoritma Pengiriman BBM". Penentuan urutan pengiriman order ke SPBU didasarkan pada perbandingan antara level persediaan dengan reorder point. Apabila nilai perbandingan level persediaan SPBU lebih kecil dari 1 (satu) , maka SPBU tersebut menjadi prioritas untuk dilakukan pengiriman. Pada algoritma ini ditentukan SPBU mana yang terlebih dahulu dilayani baru kemudian memilih mobil tangki yang sesuai dengan jumlah demand . Untuk mengetahui apakah algoritma yang dikembangkan lebih baik daripada penjadwalan yang dilakukan oleh PT.X selama ini, maka dilakukan pengujian dengan memasukkan data permintaan pada tanggal 30 Desember. Diperoleh hasil penurunan total jarak tempuh mobil tangki sebesar 5,53 % yaitu dari 4387,09 km menjadi 4144,37 km dan penurunan total biaya pengiriman sebesar 5,88 % yaitu dari Rp. 30.197.596 menjadi Rp. 28.422.576. Penurunan tersebut sudah termasuk tiga buah SPBU yang tidak terjadwalkan oleh PT.X. Pada penelitian berikutnya diharapkan dapat dibuat perangkat lunak untuk membantu proses penjadwalan pengiriman BBM serta diharapkan sistem pemeriksaan level persediaan SPBU dapat dilakukan secara online