Pengaruh Jalan Lingkar Timur Terhadap Kinerja Lalu Lintas di Kawasan Perkotaan Lumajang.

Kawasan Perkotaan Lumajang, yang mencakup 3 kecamatan yaitu Kecamatan Sukodono, Kecamatan Lumajang dan Kecamatan Tekung sebelum adanya Jalan Lingkar Timur yang menghubungkan, kendaraan yang berasal dari Probolinggo jika hendak menuju Jember (Selatan) harus melewati Kawasan Perkotaan Lumajang sehingga jarak tempuhnya cukup jauh. Dengan adanya Jalan Lingkar Timur yang berfungsi sebagai pengalih arus, maka tidak perlu lagi melewati Kawasan Perkotaan Lumajang. Pemilihan variabel yang diambil adalah variabel yang terkait dengan transportasi antara lain variabelnya berupa volume lalu lintas, geometrik jalan, komposisi lalu lintas, kapasitas jalan, tingkat pelayanan jalan serta arus lokal dan arus menerus. Data yang diambil berasal dari data primer serta data sekunder. Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis volume lalu lintas harian rata-rata yang menghasilkan besarnya volume lalu lintas dalam satuan smp, analisis komposisi lalu lintas yang menghasilkan perbedaan masing-masing jenis kendaraan, analisis tingkat pelayanan jalan yang menghasilkan besarnya pelayanan jalan menurut standar, analisis pola pergerakan yang menghasilkan besarnya arus menerus sebesar 11% untuk arah Probolinggo-Jember dan 22% untuk arah Jember-Probolinggo serta analisis peramalan lalu lintas untuk mengetahui kondisi lalu lintas masa mendatang yang menghasilkan perbedaan bahwa dengan adanya jalan lingkar timur maka pelayanan jalan menjadi lebih baik selama lebih dari 2 tahun daripada tanpa adanya jalan lingkar timur. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan bahwa Jalan Lingkar Timur sudah mampu berfungsi sesuai dengan fungsi awalnya yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu untuk mengalihkan arus menerus di Kawasan Perkotaan Lumajang terutama kendaraan berat