Strategi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Kecamatan Kedungkandang sebagai pusat pelayanan Kota Malang yang baru. Dengan fungsi tersebut maka akan diikuti dengan perkembangan wilayah yang ditandai dengan banyaknya pembangunan seperti permukiman, perdagangan dan jasa yang banyak memakan lahan. Kecenderungan perkembangan suatu wilayah yang mengabaikan keberadaan ruang terbuka hijau menyebabkan banyak terjadi alih fungsi lahan RTH sehingga mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan kota seperti banjir dan perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi berkurangnya RTH akibat adanya perkembangan wilayah Kecamatan Kedungkandang. Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode analisis kualitatif. Aspek yang dikaji yaitu karakteristik kawasan, karakteristik ruang terbuka hijau dan pengelolaan (kebijakan pengelolaan RTH). Dengan menggunakan metode tersebut maka akan ditemukan potensi dan permasalahan Kecamatan Kedungkandang dalam pengembangan ruang terbuka hijau dan analisis evaluatif menggunakan metode AHP untuk menentukan faktor-faktor prioritas dalam mengoptimalkan fungsi RTH. Hasil penelitian menunjukan Kecamatan Kedungkandang berpotensi dalam penyediaan RTH sebesar 20% RTH publik dan 10% RTH privat karena wilayah Kecamatan Kedungkandang masih di dominasi lahan non terbangun.Sehingga strategi dalam pengembangan ruang terbuka hijau tersebut yaitu dengan pengembangan jaringan ruang terbuka hijau sesuai dengan kebutuhan penduduk dan struktur ruang wilayah Kecamatan Kedungkandang dengan didukung peningkatan kuantitas dan kualitas berupa penambahan fasilitas penunjang pada terbuka hijau publik dan pemilihan vegetasi yang sesuai dengan fungsi ruang terbuka hijau agar pemanfaaatan dan fungsi dapat berjalan optimal dan pengelolaan ruang terbuka hijau agar ruang terbuka hijau dapat terwujud dan keberlangsungan terjamin