Tipologi – Morfologi Fasade Bangunan pada Kampung Batik Jetis Sidoarjo,

Kota Sidoarjo merupakan daerah penyangga kota besar Surabaya yang memiliki banyak potensi industri dan budaya, salah satunya yaitu kerajinan batik. Industri kerajinan batik ini berada di kawasan perniagaan kota lama Sidoarjo di dekat pusat kota yang telah ada sejak tahun 1675. Namun keberadaannya saat ini kurang dikenal secara luas akibat kurangnya kepedulian masyarakat setempat dalam melestarikan kebudayaan yang ada. Terutama pada bangunan-bangunan industri batik yang mulai kehilangan bentuk fasade lamanya yang saat ini sudah mulai dipengaruhi oleh arsitektur modern. Sehingga diperlukan adanya pelestarian terhadap budaya dan arsitektur setempat. Kawasan ini banyak memiliki bangunan-bangunan lama dengan arsitektur kolonial Belanda dan perpaduannya dengan arsitektur setempat. Bangunan-bangunan ini terletak di kawasan revitalisasi kota lama, namun belum mampu menjawab kontekstual dari segi visual serta berupaya melestarikan citra kota kolonial. Sehingga diperlukan adanya pendekatan tipologi dan morfologi terhadap fasade bangunan khususnya bangunan industri batik. Hal ini dikarenakan pengolahan fasade belum kontekstual dengan kawasan kota lama yang menyebabkan ketimpangan visual pada kawasan. Revitalisasi kawasan kota lama salah satunya dengan pengolahan fasade bangunan industri batik, sehingga kontekstual dan memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas lingkungan kawasan revitalisasi. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah kajian untuk menghasilkan rekomendasi konsep desain fasade pada bangunan industri batik Jetis yang merujuk pada arsitektur kolonial yang mampu menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Sehingga hasil kajian dapat dijadikan sebagai pedoman untuk membangun atau merenovasi bangunan-bangunan dalam kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipologi dan morfologi fasade bangunan pada kampung batik Jetis guna menghasilkan konsep desain fasade. Penelitian dititikberatkan pada penelusuran tipologi dan morfologi fasade bangunan lama yang berarsitektur kolonial Belanda. Kriteria fasade bangunan meliputi bentuk geometri dasar massa bangunan, proporsi, atap, dinding, pintu, jendela, tekstur dan warna bangunan. Metode penelitian yanng digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang diterapkan melalui pendekatan kualitatif untuk menemukan data-data serta informasi yang terkait dengan bangunan industri batik melalui observasi