Pengaruh Waktu Perlakuan Silane Pada Serat Rami Terhadap Kekuatan Impak Dengan Variasi Prosentase Katalis Komposit Polyester.

Material komposit saat ini semakin luas digunakan di bidang industri sebagai pengganti baja. Dalam material komposit proses pembuatan komposit menentukan kekuatan dari komposit itu sendiri. Serat alam dapat menjadi filler dalam komposit karena kandungan selulosa beberapa serat alam yang memiliki selulosa antara lain kenaf, cantalu, tebu, jagung, abaca, padi, rami, dan lain-lain. Tanaman rami ( Boehmeria Nivea ) adalah sumber bahan baku serat tekstil alam tumbuh-tumbuhan, sebagaimana halnya dengan serat kapas, linen, dan sejenisnya. Seratnya diekstraksi dari batangnya melalui proses dekortifikasi. Dengan berkembangnya teknologi pemanfaatan serat rami tidak hanya untuk pembuatan tekstil, tetapi berkembang sebagai bahan komposit. Alasan menggunakan rami adalah antara lain ramah lingkungan, murah, bebas CO 2 , memiliki mechanical properties yang baik, dan mudah terurai. Perlakuan serat dan penggunaan katalis berpengaruh terhadap kekuatan impak komposit. Pada penelitian ini penulis menganalisa pengaruh waktu perlakuan silane pada serat rami terhadap kekuatan impak dengan variasi prosentase katalis komposit polyester. Waktu perlakuan silane pada serat yaitu selama 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Dan katalis yang digunakan adalah 1%, 2%, dan 3%. Pengujian impak menggunakan metode uji impak charpy dimana spesimen sesuai dengan standar ASTM D-256. Pada hasil penelitian didapatkan kekuatan impak rata-rata tertinggi ada pada perlakuan 1 jam 2% katalis yaitu sebesar 12,55 J/mm 2 . Dan kekuatan impak rata-rata terendah ada pada perlakuan 3 jam 1% katalis yaitu sebesar 5,65 J/mm 2