Studi Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUD dr. Soebandi Kabupaten Jember

Saat ini Rumah Sakit harus memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sendiri agar dapat mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. RSUD dr. Soebandi Kabupaten Jember membangun IPAL pada tahun 2007. Saat ini RSUD dr. Soebandi Kabupaten Jember melakukan pengembangan dengan menambah fasilitas tempat tidur untuk rawat inap yang akan rampung pada tahun 2014. Studi ini membahas tentang evaluasi kapasitas tampungan IPAL terhadap prediksi debit air limbah pada tahun 2014 serta evaluasi terhadap kinerja IPAL dalam menurunkan kadar BOD, COD, NH3, TSS dan Phosphat. Evaluasi yang dilakukan antara lain, evaluasi terhadap hasil olahan limbah pada outlet IPAL, kemudian membandingkannya dengan baku mutu yang berlaku (KEPMENLH no.58 tahun 1995). Evaluasi juga dilakukan pada kapasitas IPAL yang ada saat ini dan membandingkannya dengan prediksi debit limbah tahun 2014. Selain itu juga dilakukan perhitungan terhadap efisiensi IPAL dalam mengurangi kadar BOD, COD, TSS, NH3 dan Phosphat, serta perhitungan beban limbah tahun 2010 dan 2014. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui IPAL RSUD dr. Soebandi Kabupaten Jember masih mampu menampung prediksi debit air limbah tahun 2014. Debit air limbah tahun 2010 adalah 142,625 m3/hari, prediksi debit limbah pada tahun 2014 adalah 196,7 m3/hari dan kapasitas tampungan maksimal IPAL adalah 312,775 m3/hari. Pada saat terakhir dilakukannya pengamatan, diketahui nilai efisiensi penurunan BOD sebesar 91,825%, COD sebesar 87,239%, NH3 sebesar 95,626%, TSS sebesar 95,53% dan Phosphat sebesar 81,614%. Nilai NH3 diketahui berada di atas ambang, hal ini dapat disebabkan oleh kurang maksimalnya kinerja bak klorinasi dalam menguraikan NH3 karena pompa dosis klorin yang ada dalam kondisi rusak. Sementara itu, kenaikan kadar Phosphat pada outlet banyak dipengaruhi oleh tingginya kadar phosphat pada inlet IPAL