Stabilitas dan Durabilitas pada Campuran Hot Rolled Sheet (HRS) yang Menggunakan Kombinasi Batu Pecah dan Piropilit dengan Variasi Perendaman Larutan Asam,

Terbatasnya material perkerasan jalan mendorong berkembangnya penelitian-penelitian terkait optimalisasi pemanfaatan material lokal yang berlimpah sebagai alternatif pengganti bahan perkerasan jalan. Salah satu material lokal tersebut adalah piropilit, yang diketahui memiliki kandungan silika yang cukup tinggi. Silika sendiri merupakan senyawa yang dapat menetralkan asam. Dalam kajian ini, piropilit akan diteliti kapasitasnya sebagai material pengganti serta sebagai salah satu solusi bagi masalah hujan asam yang kini menjadi isu global. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang penggunaan campuran piropilit dan batu pecah dalam HRS yang terkontaminasi hujan asam, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan piropilit terhadap stabilitas dan durabilitas campuran HRS, dengan dan tanpa pengaruh hujan asam. Campuran HRS dibuat dengan 4 (empat) variasi dengan rincian sebagai berikut: 1) campuran HRS dengan piropilit sebagai filler ; 2) campuran HRS dengan piropilit sebagai filler dan agregat halus; 3) campuran HRS dengan piropilit sebagai filler , agregat halus, dan agregat kasar; serta 4) campuran HRS tanpa piropilit. Kadar aspal optimum dan kadar piropilit dalam agregat optimum ditentukan dengan metode diagram pita. Karakteristik campuran HRS diuji dengan Metode Marshall Standard dan Marshall Immersion. Pengaruh hujan asam dianalogikan dengan perendaman campuran HRS dalam larutan asam (1,550 x 10 - 2 Molar) selama 56 detik setiap hari dengan perulangan selama 0, 1, 7, 14, 21, 28 dan 56 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara umum nilai karakteristik Marshall Standard campuran HRS dengan penambahan piropilit mengalami penurunan jika tanpa pengaruh perendaman asam. Penggunaan filler dan agregat halus piropilit membuat campuran lebih padat dan rapat sehingga nilai VIM dan VMA menjadi lebih rendah dibandingkan dengan campuran HRS tanpa piropilit. Sementara penggunaan piropilit sebagai agregat halus akan meningkatkan nilai VMA. Pada kondisi pasca perendaman dalam asam dengan perulangan yang pendek (<30 hari), penambahan piropilit akan menurunkan stabilitas dan meningkatkan flow. Akan tetapi, pada durasi perulangan yang lebih panjang (±30 - 45 hari), penambahan piropilit akan meningkatkan stabilitas dan menurunkan flow, walaupun ketika perulangan diperpanjang kembali nilai stabilitas akan turun kembali dan nilai flow akan naik kembali. Nilai Marshall Immersion yang paling stabilitas adalah Skenario III. Sementara untuk nilai IKS pada Skenario III justru terdapat kecenderungan peningkatan nilai IKSnya. Hal ini menunjukkan bahwa Skenario III memiliki tingkat durabilitas yang paling stabil