Studi Pengaruh Metode FPR dan Metode Pasten Terhadap Pemberian Air Irigasi pada Daerah Irigasi Kalilanang Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Pada saat ini Daerah Irigasi Kalilanang menggunakan metode FPR untuk menentukan pembagian air pada tiap bangunan bagi. Tetapi kenyataannya di lapangan sering kali terjadi penyimpangan dari rencana semula sehingga menyebabkan pemberian air yang secara terus menerus menjadi rotasi. Dari masalah tersebut maka perlu dilakukan studi dengan membandingkan antara metode FPR dengan konsep Pasten. Studi ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara metode FPR dan Pasten serta pengaruhnya terhadap pelaksanaan pemberian air irigasi. Sehingga tercapai pemberian air irigasi yang adil dan merata di Daerah Irigasi Kalilanang. Pada jaringan Irigasi Kalilanang terdapat 12 Bangunan Bagi. Bangunan Bagi BKL.1 – BKL.6 berada pada wilayah Kota Batu, BKL.7 – BKL.10 berada pada wilayah Kabupaten Malang, sedangkan untuk BKL.11 dan BKL.12 berada pada wilayah Kota Malang. Seluruh total lahan yang diairi pada Jaringan Irigasi kalilanang sebesar 457 ha. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dengan debit intake 261 lt/det, diperoleh nilai FPR min sebesar 0,238 lt/dt.ha.pal, FPR rata-rata sebesar 0,405 lt/dt.ha.pal,dan FPR maks sebesar 0,498 lt/dt.ha.pal. Sedangkan untuk Pasten yaitu Pasten min sebesar 0,165 lt/dt.ha.pal, Pasten rata-rata sebesar 0,326 lt/dt.ha.pal, dan Pasten maks sebesar 0,441 lt/dt.ha.pal dengan nilai tersebut maka diketahui bahwa ketersediaan air adalah mencukupi sehingga dapat diterapkan sistem terus-menerus dan rotasi pada kondisi tertentu. Namun karena pembagian air dengan metode Pasten lebih banyak, maka dapat juga diterapkan pada musim penghujan. Sesuai dengan tujuan dari studi ini, diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi instansi terkait dalam melaksanakan pembagian air di Daerah Irigasi Kalilanang