Uji Model Kelongsoran Dengan Variasi Sudut Kemiringan Akibat Getaran Pada Tanah Pasir Berlempung.

Permasalahan yang sering timbul pada suatu lereng adalah bencana longsor. Hal ini erat kaitannya dengan masalah stabilitas lereng. Longsoran dapat terjadi antara lain karena hujan dan gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah getaran berpengaruh signifikan terhadap stabilitas lereng. Untuk tujuan tersebut dilakukan pemodelan lereng di laboratorium dengan pembebanan dinamis berupa getaran yang berasal dari shieve shacker. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan variasi sudut yaitu 50º, 55º, 60º, 65º pada kondisi kadar air OMC dan 40º, 45º, 50º, 55º pada kondisi kadar 95% OMC. Percepatan getaran diukur dengan menggunakan sensor getaran yang diletakkan pada model. Dari hasil penelitian dengan menggunakan getaran didapatkan pola kelongsoran model jenis kelongsoran lereng (Slope Failure). Perhitungan stabilitas lereng akibat getaran dilakukan dengan metode irisan vertikal dengan pengaruh getaran. Untuk mengetahui perbandingan angka keamanan lereng tanpa dan dengan getaran digunakan program Plaxis dan Geoslope. Hasil analisis manual menunjukkan pada kondisi OMC lereng tidak stabil dengan sudut 65º yang ditunjukkan dengan angka keamanan sebesar 0,416. sedangkan pada kondisi 95% OMC lereng menjadi tidak stabil pada sudut 55º dengan angka keamanan 0,616 yang angka keamanan ini lebih besar dibandingkan pada kondisi OMC. Hasil ini menunjukkan bahwa kondisi kadar air juga mempengaruhi stabilias. Dengan analisis menggunakan program Plaxis didapatkan hasil bahwa pada kondisi OMC tanpa getaran menunjukkan angka keamanan yang lebih besar di bandingkan dengan analisis dinamis menggunakan getaran. Begitu juga pada kondisi 95% OMC menunjukkan hasil yang sama. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa getaran mempunyai pengaruh dalam stabilitas yaitu memperkecil angka keamanan