Sistem Penjaga Kelembaban Tanah Otomatis pada Pembibitan Jeruk Keprok Batu 55.

Salah satu faktor penting dalam perawatan dan pemeliharaan Jeruk Keprok Batu 55 adalah sistem pengairannya, yang akan berpengaruh terhadap kondisi kelembaban tanah atau kadar air tanah. Kekurangan kelembaban tanah akan menghambat pertumbuhan tunas dan akar, serta menyebabkan bunga dan buah rontok. Sedangkan kelebihan kelembaban tanah, menyebabkan munculnya jamur dan bakteri. Kelembaban tanah optimum untuk Jeruk Keprok Batu 55 adalah 70-80%. Berdasarkan hal tersebut, akan dirancang sistem penjaga kelembaban tanah otomatis pada pembibitan Jeruk Keprok Batu 55. Jeruk yang dijadikan bibit dalam perancangan ini berumur 7 bulan – 1,5 tahun yang berada dalam pot. Nilai persentase kelembaban tanah dapat diketahui dan dianalisis dengan menggunakan sensor 808H5V6 Humidity Transmitter . Hasil keluaran sensor yang berupa tegangan, akan diubah kedalam bentuk digital oleh ADC internal ATmega8535 dan hasilnya akan ditampilkan melalui LCD 16 X 2 berupa persentase kelembaban tanah dan kondisi kelembaban tanah. Kondisi kelembaban tanah kering jika nilai persentase kelembaban tanah <70%, kondisi kelembaban tanah normal jika nilai persentase kelembaban tanah C70% - D80%, dan kondisi kelembaban tanah jenuh jika nilai persentase kelembaban tanah >80%. Sistem ini dilengkapi dengan pompa yang berfungsi untuk mengalirkan air ke dalam tanah tempat pembibitan jika persentasi kelembaban tanahnya bernilai <75%, sedangkan apabila persentasi kelembaban tanahnya bernilai >80%, maka buzzer akan aktif berbunyi. Pengujian pada alat menunjukkan hasil bahwa alat mampu menjaga kelembaban tanah pembibitan Jeruk Keprok Batu 55 pada range 70-80%, dengan rata-rata hasil pengujian persentase kelembaban tanah sebesar 79,5%. Dalam proses kalibrasi, penyimpangan rata-rata hasil pengujian antara alat yang dirancang dengan teori sebesar 1,44%, sedangkan penyimpangan rata-rata hasil pengujian antara alat yang dirancang dengan alat referensi sebesar 2,99%