Perbaikan Dinding Bata Dengan Bracing Bambu Diagonal.

Dinding bata merupakan dinding yang sering digunakan sebagai penyusun rumah pada masyarakat Indonesia utamanya golongan menengah kebawah. Pada kawasan Indonesia yang rawan akan gempa sering terjadi kerugian baik materiil maupun jiwa akibat kerusakan struktur, salah satunya pada dinding bata. Selain itu, banyak juga terdapat kondisi dinding yang rusak pada rumah masyarakat namun karena kurangnya biaya tidak mengalami perbaikan. Pada penelitian ini dilakukan penambahan bracing bambu secara diagonal pada dinding bata yang telah mengalami kerusakan untuk mengetahui bagaimana perilaku dinding tersebut jika kembali dibebani. Bahan bambu dipilih karena tergolong murah, mudah didapat (karena banyak ada di Indonesia) serta memiliki karakteristik mendekati baja dalam hal tarik. Penelitian ini menggunakan beberapa model dinding bata yang akan dibebani dengan pembagian 100%, 75%, dan 50% beban puncak. Dinding dengan pembebanan 75% dan 50% akan diberi bracing lalu dibebani kembali. Hasil dari pembebanan setelah diberi bracing akan dibandingkan dengan dinding tanpa bracing dengan tingkat beban 100%. Hasil pembebanan kembali setelah dinding diberi bracing dibandingkan dengan dinding tanpa bracing menunjukan nilai beban maksimum yang hampir sama, bahkan melebihi (walau tidak terlalu banyak). Pemberian bracing bambu pada dinding yang sudah rusak mampu mengembalikan kekuatan dari dinding tersebut seperti sebelum rusak. Selain itu, penambahan bracing bambu mampu mengurangi jumlah retak yang muncul apabila dinding tersebut kembali dibebani