Analisa Kehilangan Air Sub Zona Pelayanan Tandon Tlogomas PDAM Kota Malang.

Air merupakan kebutuhan paling mendasar bagi manusia di muka bumi ini, khususnya air bersih untuk keperluan air minum. Meningkatnya jumlah penduduk di Kota Malang menyebabkan meningkat pula kebutuhan akan air bersih, untuk itu perlu adanya pengembangan jaringan distrbusi air bersih. Dalam hal ini PDAM Kota Malang berusaha memaksimalkan potensi yang ada dengan melaksanakan kegiatan penurunan kehilangan air sehingga segala sesuatu yang dihasilkan dapat digunakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di Kota Malang. Tujuan dari diadakannya studi ini adalah untuk mengurangi jumlah kehilangan air dengan merencanakan sistem jaringan distribusi air bersih di Kota Malang ditinjau dari segi hidrolika dengan menggunakan penerapan permodelan simulasi kondisi tidak permanen, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota akan air bersih sesuai kriteria yang ada, termasuk memenuhi tuntutan masyarakat pengkonsumsi air bersih yang menuntut air untuk bisa tersedia selama 24 jam. Hasil analisa sistem jaringan distribusi air bersih pada kondisi eksisting sebelum pelaksanaan penurunan kehilangan air didapatkan bahwa daerah studi memiliki angka kehilangan air belum sesuai dengan target atau masih di atas 30 % dari total suplai, yaitu sebesar 37,632 % atau 12,248 lt/dt. Kondisi aliran belum mengalir selama 24 jam, hal ini disebabkan adanya sejumlah kebocoran fisik sehingga nilai tekanan keseluruhan pada zona ini berkurang, akibatnya konsumsi per orang hanya sebesar 124,036 lt/orang/hari. Setelah pelaksanaan penurunan kehilangan air didapatkan bahwa daerah studi memiliki angka kehilangan air sebesar 25,521 % atau 6,956 lt/dt. Kondisi aliran sudah mengalir 24 jam, hal ini disebabkan adanya perbaikan terhadap kebocoran fisik yang terjadi sehingga terjadi peningkatan tekanan dan peningkatan konsumsi per orang menjadi 152,676 lt/orang/hari. Meskipun volume kehilangan air sudah sesuai dengan target, akan tetapi perlu adanya upaya penurunan kehilangan air komersial (non fisik) dengan melakukan perbaikan terhadap akurasi meter pelanggan, sistem pembacaan meter dan penertiban terhadap pelanggaran sehingga volume kehilangan air semakin dapat diperkecil. Jumlah konsumsi per orang pada kedua kondisi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai kebutuhan air bersih untuk kota besar (metropolitan) sebesar 190 lt/orang/hari. Kondisi ini akan berpengaruh pada tingkat kesehatan masyarakat Kota Malang. Untuk itu perlu adanya tindakan dan perencanaan pengembangan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun perencanaan yang dilakukan untuk memenuhi target pelayanan PDAM Kota Malang yaitu dengan menambah suplai air dari 32,548 lt/dt menjadi 42,5503 lt/dt, serta merubah diameter pipa agar kapasitas pipa dan tekanan pada pipa meningkat. Secara keseluruhan analisa penurunan kehilangan air dan perencanaan pengembangan yang dilakukan terhadap komponen jaringan distribusi air bersih Sub Zona Pelayanan Tandon Tlogomas PDAM Kota Malang telah memenuhi kriteria perencanaan