Pengaruh Beton Fly Ash Dengan Metode Self Compacting Concrete (SCC) Terhadap Kuat Tarik Belah Beton,

Beton merupakan material yang banyak digunakan untuk konstruksi selain baja dan kayu. Kelemahan beton adalah kekuatan tarik yang rendah sekitar 9% hingga 15% kekuatan tekannya. Untuk mendapatkan beton dengan kekuatan yang lebih baik ditambahkan bahan aditif dan admixture dengan menerapkan metode SCC. Bahan aditif yang digunakan adalah abu terbang ( fly ash ). Fly ash digunakan sebagai binder menggantikan sebagian semen. Pada penelitian ini dilakukan variasi komposisi semen : fly ash dan penambahan viscocrete untuk mendapatkan kekuatan tarik belah yang optimal. Komposisi penggantian semen oleh fly ash sebesar 20%, 30%, dan 40%. Penggunaan viscocrete dapat mencegah segregasi, meningkatkan setting time , serta meningkatkan workability . Viscocrete ditambahkan sebesar 1% dan 2% dari berat binder . Dari penelitian, diperoleh bahwa penggantian semen oleh fly ash mengurangi kuat tarik belah yang dihasilkan karena daya ikat binder yang merupakan penentu kuat tarik belah berkurang. Hal ini juga berakibat pada meningkatnya waktu pengikatan. Penambahan viscocrete akan meningkatkan kekuatan beton dan meningkatkan setting time . Komposisi semen banding fly ash 8:2, 7:3, maupun 6:4 dengan penambahan 1% dan 2% viscocrete dapat diterapkan dalam metode SCC. Komposisi yang menghasilkan kuat tarik belah tertinggi adalah 20% dengan penambahan 2% viscocrete . Kekuatan tarik belah tertinggi pada pengujian umur 14 hari adalah 4,04 MPa dan untuk umur 28 hari 5,18 MPa