Aplikasi Teori Fuzzy Set Pada Penawaran Yang Kompetitif Untuk Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi Oleh Kontraktor Kelas Menengah Di Kota Malang.

Dalam jasa konstruksi, pada setiap penawaran yang kompetitif untuk mendapatkan kontrak selalu ditandai oleh persaingan ketat dalam pengajuan harga penawaran antar kontraktor. Hal ini akan menempatkan kontraktor pada posisi yang sulit, karena jika mengajukan harga penawaran yang terlalu tinggi, kemungkinan besar memperoleh keuntungan, tetapi kemungkinannya kecil untuk menang, sebaliknya jika mengajukan harga penawaran yang terlalu rendah, kemungkinannya besar untuk menang, tetapi mempunyai resiko dimana sulit untuk mendapatkan keuntungan. Untuk itu, kontraktor hendaknya tidak lagi menentukan harga penawaran berdasarkan pengalaman, intuisi, dan menerkanerka saja tetapi perlu menyusun model strategi penawaran yang kompetitif dalam mengikuti penawaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan kontraktor mengikuti tender, mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penentuan margin, cara menentukan margin dan besar margin yang sesuai untuk memperoleh harga penawaran dengan menggunakan teori Fuzzy Set. Output dari model ini berupa pertimbangan dan rekomendasi margin berdasarkan empat metode analisis yaitu operasi komposisi max-min, operasi komposisi sum-min, defuzzifikasi maxmin, serta defuzzifikasi sum-min. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada lima perusahaan kontraktor sebagai responden pada penelitian ini, secara umum tujuan kontaktor mengikuti penawaran adalah untuk memenangkan tender dan mendapatkan keuntungan, faktor-faktor dominan yang dianggap paling berpengaruh dalam penentuan margin adalah nilai dan lokasi proyek. Interval dan penentuan margin yang digunakan oleh masing-masing kontraktor berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan dan proyek yang akan dikerjakan. Model teori Fuzzy Set ini merupakan salah satu model model aplikatif yang memerlukan input-input variabel penawaran dengan pembobotan yang jelas dan sesuai seperti, tujuan mengikuti penawaran, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tujuan dan ukuran margin, serta tingkat kemudahan penerapan faktorfaktor tersebut. Sehingga, penentuan besar margin untuk memperoleh harga penawaran dengan metode ini mempunyai dasar yang lebih kuat dari pada hanya berdasarkan pengalaman, intuisi, dan menerka-nerka saja. Untuk memaksimalkan kemungkinan keberhasilan dalam memenangkan penawaran, aplikasi ini harus tetap didukung oleh pemenuhan terhadap syarat-syarat pada evaluasi penawaran seperti evaluasi administrasi, teknis, dan harga