Pengaruh besar arus listrik terhadap tingkat kekerasan hasil pengelasan stainless steel dengan las tungsten inert gas.

Baja tahan karat (stainless steel) merupakan logam paduan yang mengandung minimal 10,5% Cr dan memiliki sifat tahan terhadap lingkungan korosif dan temperatur tinggi. Las Tungsten Inert Gas adalah salah satu pengelasan busur listrik berpelindung gas mulia dimana elektrodanya tidak diumpankan (bukan merupakan filler metal). Dasar proses pengelasan dari las Tungsten Inert Gas adalah dengan mendekatkan elektroda tungsten kepada logam induk (benda kerja) yang masing-masing mempunyai kutub listik yang berlawanan sehingga menimbulkan busur listrik dalam lingkungan gas pelindung. Kuat arus pengelasan merupakan salah satu efek parameter las yang besarnya tergantung dari bahan, dimensi benda kerja, geometri sambungan, preoses pengelasan serta jenis dan diameter elektrode Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah true experimental research yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung. Pengambilan data tingkat kekerasan dilakukan dengan menggunakan mesin uji kekerasan Brinell Penelitian ini menggunakan variabel bebas berupa variasi kuat arus ( 100A, 110A, 120A, 130A, 140A ). Variabel terikatnya adalah tingkat kekerasan. Pada penelitian ini tiap variasi dilakukan tiga kali pengulangan dimana posisi yang di uji adalah pada bagian permukaan benda yaitu pada daerah logam las, daerah HAZ dan daerah logam induk Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kuat arus yang terjadi maka mengakibatkan terjadinya peningkatan kekerasan terutama pada daerah logam las dan daerah HAZ dimana pada daerah logam las pada arus 130A terjadi peningkatan kekerasan yang cukup tingg