Arahan Penataan Permukiman Nelayan Puger Ditinjau dari Aspek Kekumuhan.

Permukiman nelayan Puger memiliki potensi perikanan dan pariwisata bahari, tetapi juga beresiko dilanda banjir dan dihantam gelombang laut. Pada permukiman nelayan Puger selain terdapat rumah-rumah dengan segala fasilitas umum permukiman, juga terdapat PPI dan tempat wisata Pantai Puger. Pada permukiman nelayan Puger juga diadakan larung sesaji setiap tanggal 15 Suro. Keunikan tersebut seharusnya mampu menarik minat orang untuk berkunjung, tetapi ternyata permukiman nelayan Puger khususnya TPI-nya terlihat kotor dan kumuh. Kondisi permukiman nelayan Puger yang kumuh dengan potensi dan keunikan yang ada di dalamnya dapat memburuk apabila tidak segera ditangani dan orang kurang berminat untuk berkunjung. Penelitian ditujukan untuk (1) mengidentifikasi karakteristik permukiman, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penataan permukiman, dan (3) menyusun arahan penataan permukiman nelayan Puger. Karakteristik permukiman nelayan Puger meliputi karakteristik fisik dasar dan karakteristik kekumuhan permukiman yang terdiri dari pengidentifikasian variabel kekumuhan dan penilaian tingkat kekumuhan. Karakteristik fisik dasar dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan potensi dan permasalahan terkait topografi, geologi, hidrologi, klimatologi, dan kondisi oseanografi. Variabel kekumuhan dijelaskan menggunakan metode analisis deskriptif yang diperjelas dengan fotomapping dan tingkat kekumuhan ditentukan berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Tingkat Kekumuhan. Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi penataan permukiman ditentukan melalui analisis faktor terhadap variabel yang menyebabkan kondisi kumuh ringan hingga sangat kumuh. Pada akhir penelitian arahan penataan permukiman nelayan Puger disusun berdasarkan hasil identifikasi karakteristik permukiman dan faktor-faktor yang mempengaruhi penataan permukiman permukiman. Hasil penelitian menunjukkan dari 29 indikator hanya 13 indikator yang menyebabkan kekumuhan pada permukiman nelayan Puger mulai kumuh ringan hingga sangat kumuh, yaitu status penguasaan bangunan, frekuensi bencana banjir, tingkat penggunaan luas lantai bangunan, kondisi sanitasi lingkungan, kondisi persampahan, kondisi jalan, besarnya ruang terbuka, tingkat kepadatan penduduk, jumlah KK per rumah, tingkat kemiskinan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan tingkat kerawanan keamanan. Berdasarkan hasil analisis faktor menggunakan 13 variabel yang menyebabkan kekumuhan terbentuk tiga faktor yang terdiri dari faktor prasarana jalan, sarana ruang terbuka, dan kepadatan penduduk; faktor kondisi limbah dan tingkat kemiskinan; serta faktor status penguasaan bangunan dan bencana banjir. Arahan penataan permukiman nelayan Puger yang didasarkan pada hasil identifikasi karakteristik permukiman dan faktor-faktor yang mempengaruhi penataan permukiman meliputi perbaikan dan peningkatan kondisi jalan, penambahan ruang terbuka, penyediaan bantuan perumahan dengan sistem kredit di luar perumahan eksisting, pembuatan WC dengan septic tank komunal, pengelolaan sampah secara mandiri, peningkatan pendapatan masyarakat, pemberian kredit perumahan bagi masyarakat yang belum memiliki rumah sendiri, serta penanggulangan bencana banjir