Art Center Dewan Kesenian Malang (DKM)

Kesenian merupakan salah satu komponen dari kebudayaan yang perlu dilestarikan. Kota Malang memiliki potensi kesenian yang cukup besar didukung dengan 46 buah organisasi kesenian dan kampung-kampung seni. Berdasarkan fenomena yang ada, disimpulkan Kota Malang belum memiliki tempat sebagai tempat sebagai pusat kesenian yang mampu mewadahi kegiatan seni dan menginformasikannya kepada masyarakat. Menengok keberhasilan Yayasan Seni Cemeti dan Dewan Kesenian Jakarta yang melestarikan kesenian sejak dini melalui kegiatan ekstrakulikuler dalam pendidikan formal dengan pelajar sebagai sasaran pelakunya. Muncullah ide gagasan untuk merancang sebuah art center yang bersifat rekreatif dan edukatif serta berkarakter seni yang diwadahi. Tujuan perancangan ini adalah sebagai sarana pembelajaran seni bagi siswa yang mendukung kurikulum pendidikan formal di Kota Malang, memotivasi generasi muda dan masyarakat umum untuk mencintai dan melestarikan kesenian, dan memberikan alternatif wisata seni. Metode yang digunakan dalam perancangan art center ini adalah metode lima langkah yang terdiri dari tahap permulaan yaitu berawal dari identifikasi masalah, kemudian tahap persiapan meliputi analisa-analisa hingga menimbulkan sebuah usulan alternatif pada tahap pengajuan usul lalu dilanjutkan tahap reevaluasi dan modifikasi. Hasil rancangan menunjukkan bahwa karakter seni diwujudkan dalam proses pembentukan bangunan, tampilan dan ruang dalam dengan pendekatan rekreatif edukatif. Pencapaian rekreatif edukatif tersebut berlangsung dengan membedakan zona untuk pengunjung tetap dan sirkulasi pengunjung umum agar tidak saling terganggu. Proses rekreatif dan edukatif juga dapat berlangsung di luar ruangan sehingga dirancang integrasi antara ruang dalam dengan ruang luar bangunan agar tercipta visual yang menarik. Art center DKM ini dirancang untuk menciptakan inviting capable diterapkan dengan rancangan desain bentuk dan penataan massa yang mengundang