Arahan pengembangan taman wisata studi lingkungan kotaprobolinggo

Perkembangan Kota ProbolingSebagai Kota Transit Khususnya Di Bidang Transportasi Laut Menyumbang Potensi Perkembangan Perkonomian. Salah Satu Bidang Perokonomian Lain Yang Potensial Adalah Pariwisata. Tercatat Sampai Saat Ini Pariwisata Juga Menjadi Industri Yang Terbesar Di Dunia, Dengan Hampir Mencapai 8 Persen Dari Ekspor Barang Dan Jasa Pada Umumnya Berasal Dari Sektor Pariwisata. Permasalahan Yang Muncul Adalah Minimnya Pengembangan Pariwisata Di Kawasan Perkotaan. Hingga Kini Kota Probolinggo Masih Berada Di Level Di Bawah Kabupaten Atau Daerah Sekitarnya Dalam Hal Pengembangan Pariwisata. Hal Ini Disebabkan Karena Kurangnya Sumber Daya Yang Dapat Dioptimalkan Dalam Pengembangan Bidang Pariwisata. Satu-Satunya Potensi Yang Saat Ini Dapat Dijalankan Adalah Dengan Pengembangan Taman Wisata Studi Lingkungan. Pada Studi Ini Dilakukan Pendekatan Penelitian Secara Kualitatif Dan Kuantitatif. Pada Tahap Identifikasi Karakteristik Supply Dan Demand Dilakukan Dengan Analisis Deskriptif Eksploratif. Tahapan Identifikasi Persepsi Dan Preferensi Wisatawan Terhadap Keberadaan Obyek Wisata Twsl Dilakukan Dengan Metode Multidimensional Scaling Dengan Bantuan Alat Spss. Selanjutnya Pada Tahapan Arahan Pengembangan Dilakukan Dengan Mempertimbangkan Hasil-Hasil Analisis Sebelumnya Dan Dirumuskan Pula Strategi Pengembangan Taman Wisata Studi Lingkungan Dengan Menggunakan Metode Swot Dilengkapi Dengan Ifas Dan Efas Serta Memanfaatkan Hasil Multidimensional Scaling Dalam Membantu Arahan Pengembangan Khususnya Sarana Pelengkap Wisata. Berdasarkan Proses Tersebut, Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Karakteristik Supply Obyek Wisata Taman Wisata Studi Lingkungan Dapat Dibedakan Menjadi Karakteristik Tata Hijau, View, Atraksi, Dan Sebagainya Memiliki Potensi Yang Cukup Besar Untuk Dikembangkan Disamping Perlu Adanya Perbaikan Dibeberapa Bagian. Sedangkan Di Sisi Demand, Karakteristik Wisatawan Dan Masyarakat Di Sekitar Obyek Wisata Juga Mendukung Untuk Tercapainya Pengembangan Obyek Wisata Ini. Berdasarkan Analisis Multidimensional Scaling , Wisatawan Yang Berkunjung Memprioritaskan Pengembangan Perpustakaan Lingkungan ( Green Library ) Sebagai Sarana Pelengkap Wisata Yang Mendukung Konsep Edutourism . Berdasarkan Hasil Analisis-Analisis Sebelumnya Maka Arahan Pengembangan Fisik Untuk Taman Wisata Studi Lingkungan Adalah Pengembangan Atraksi Wisata Yang Lebih Menunjukkan Karakteristik Edutourism Dengan Dukungan Dari Hasil Pengembangan Sarana Dan Prasaran Pariwisata Di Dalam Obyek Wisata. Untuk Arahan Pengembangan Non Fisiknya Diarahkan Untuk Melakukan Perbaikan Atau Restrukturisasi Dalam Manajemen Kelembagaan Pengelolaan Obyek Wisata Dan Juga Diarahkan Untuk Mengembangkan Serta Meningkatkan Usaha Penyebaran Informasi, Promosi Dan Usaha Pemasaran Taman Wisata Studi Lingkungan Baik Secara Lokal Maupun Regiona