Respon Lentur Pelat Komposit Lapis Rotan Ditumpu Di Dua Sisi

Banyak bangunan yang menggunakan pelat komposit dengan berbagai macam bahan, salah satunya adallah rotan. Pelat komposit rotan mempunyai perilaku dan kekuatan yang berbeda dengan pelat komposit lainnya, terutama pelat komposit bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan lendutan dari pelat bujursangkar yang berukuran (80cm x 50cm) dengan variasi jarak shear conector 8cm, 10cm dan 12cm. Masing-masing lima benda uji. Di tumpu didua sisi. Pelat ini mendapatkan perilaku yang sama dalam pembebanan yaitu dengan memberikan beban terpusat di atasnya. Secara eksperimental, anyaman rotan tidak dapat mengurangi lendutan pada pelat komposit dikarnakan sifatnya yang elastis sehingga tidak dapat mengurangi lendutan yang terjadi akibat beban yang bekerja pada pelat. Pola garis leleh yang terbentuk pada pelat komposit berupa garis lurus ditengah. Dari hasil perhitungan lendutan analisis untuk tumpuan pelat sendi, lendutan yang dialami pelat tidak sebesar lendutan aktual yang terjadi pada eksperimen. Lendutan eksperimental pelat lebih besar dikarenakan data yang kita peroleh pada saat pengujian kuat tarik rotan tidak falit karena alat yang digunakan tidak memenuhi standar pungijian rotan sehingga kuat tarik rotan maksimum tidak tercapai. Variasi jarak shear conector mempengaruh lendutan yang terjadi pada pelat. Hal ini dibuktikan dengan analisa satistik dan memberikan kesimpulan bahwa jarak shear conecor berpengaruh terhadap lendutan yang terjadi pada pelat