Tipologi Spasial Pondok Pesantren di Desa Ganjaran, Kabupaten Malang).

Pesantren adalah model lembaga pendidikan Islam pertama yang ada di Indonesia dan masih berkembang hingga saat ini. Model Islamic Boarding School juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan building type sekolah pada umumnya, dengan intensitas pembelajaran selama 24 jam yang menggabungkan dua fungsi, yaitu sebagai fungsi belajar sekaligus berhuni. Persebaran pesantren yang sangat banyak di seluruh Indonesia, dengan latar belakang masyarakat dan budaya yang berbeda tentunya menyebabkan tingkat keberagaman pesantren yang sangat tinggi, terutama karena tidak adanya standar yang jelas tentang bentukan suatu pesantren. Tingkat keberagaman itu terutama teridentifikasikan dalam spasialnya, karena spasial merupakan cermin dari perilaku dan aktivitas manusia didalamnya. Hal ini seperti yang diindikasikan terjadi pula pada pesantren yang berada di desa Ganjaran, Kab. Malang. Dengan menggunakan penelusuran tipologi spasial untuk mengidentifikasikan type pesantren yang didasarkan pada parameter hubungan ruang, hiraraki ruang dan orientasi ruang pada tiga kategori pesantren di Ganjaran, meliputi pesantren besar, kecil dan sangat kecil. Ternyata diketahui bahwa tiap pesantren dalam kategori tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan dan perbedaan, kesamaan terutama menyangkut fungsi ruang di dalamnya dengan elemen utama berupa mushola, pondokan santri dan dalem / rumah kyai. Perbedaan diantara tiap pesantren tersebut terutama nampak dari variasi penempatan tiga elemen utama dalam tata lingkungan pesantren, yang dipengaruhi oleh pertimbangan – pertimbangan seperti penghormatan terhadap sosok kyai, pembedaan antara lingkungan luar – dalam, pembedaan antara daerah pria dan wanita, dan pembedaan antara suci dan tidak suci yang pada akhirnya menimbulkan keberagaman tata letak tiap fungsi dalam lingkungan pesantren. Selain itu juga ditemui beberapa type pesantren berdasarkan parameter spasial, yang tidak hanya terbatas karena perbedaan besar/ kecilnya pesantren tersebut, tetapi lebih jauh tipologi spasial tersebut timbul akibat dari karakteristik dari pelaku, sistem nilai dan karakteristik tapak pada masing – masing pesantren tersebut