Perbandingan Kinerja Motor Bakar Empat Langkah Satu Silinder Menggunakan Bahan Bakar Bensin dan Biogas.

Semakin tingginya penggunaan bahan bakar minyak sehingga ketersediaan minyak bumi sebagai bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui semakin menipis dan emisi gas-gas rumah kaca hasil pembakaran bahan bakar minyak sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Untuk mengatasi krisis energi dan jumlah polusi tersebut, maka dibutuhkan adanya sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui yang mampu menggantikan bahan bakar minyak. Salah satu energi alternatif yang cukup potensial adalah biogas yang merupakan produk dari proses dekomposisi biologis dalam kondisi bebas oksigen dari bahan-bahan organik (biasanya limbah) dalam hal ini kotoran sapi. Pemanfaatan biogas dalam skala yang kecil hanya untuk keperluan memasak. Penggunaan bahan bakar biogas pada motor memerlukan beberapa penyesuaian karena karakteristik dari biogas yang berbeda dari bahan bakar minyak yang umum digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan bahan bakar biogas terhadap kinerja motor bakar empat langkah. Hal ini dilakukan dengan cara menggunakan motor bensin satu silinder pada putaran 3000, 3200, 3400, 3600, 3800, 4000 rpm dengan menggunakan bahan bakar biogas kemudian dibandingkan dengan kinerja motor yaitu torsi, daya efektif, konsumsi bahan bakar spesifik efektif, efisiensi termal efektif dan emisi gas CO menggunakan bahan bakar bensin. Variabel yang tetap yang ditentukan adalah bukaan throttle sebesar 33%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar biogas pada motor bensin empat langkah satu silinder mengalami penurunan torsi rata-rata, daya efektif rata-rata dan emisi gas buang CO rata-rata masing-masing dengan prosentase sebesar 23,312%, 23,347% dan 98,243% pada setiap kenaikan putaran, sedangkan konsumsi bahan bakar spesifik efektif biogas akan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 120,305% dan untuk nilai efisiensi termal efektif rata-rata biogas akan meningkat sebesar 59,237% karena efisiensi pembakaran biogas yang lebih baik