Alternatif Perkuatan Tanah Lempung Lunak (Soft Clay) menggunakan Cerucuk dan Lapis Anyaman Bambu dengan Variasi Panjang dan Spasi Cerucuk.

Tanah lempung lunak merupakan salah satu jenis tanah yang tergolong memiliki daya dukung rendah, sehingga diperlukan usaha perbaikan tanah untuk menambah nilai daya dukungnya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah perkuatan tanah dengan menggunakan cerucuk dan anyaman bambu. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh perkuatan cerucuk dengan variasi panjang dan spasi serta penambahan lapis anyaman bambu terhadap kenaikan daya dukung lempung lunak. Dalam hal ini juga diuji tanah dengan tanpa perkuatan. Pada penelitian ini digunakan pondasi persegi berukuran 10x10 cm2 yang diletakkan di atas tanah pasir yang telah dilapisi anyaman bambu. Pasir ini berfungsi sebagai media perata beban yang akan diterima oleh cerucuk. Tanah lempung lunak dimasukkan ke dalam box uji berukuran 150x100x50 cm3. Pembebanan sentris dengan variasi panjang cerucuk yang dipakai adalah 16cm, 18cm, 20cm, 22cm, dan 24cm. Sedangkan variasi spasi pemasangan cerucuk adalah 4cm, 6cm, 8cm, 10cm, dan 12cm. Dongkrak hidrolik digunakan sebagai beban diatas pondasi. Beban dibaca pada proving ring bersamaan dengan pembacaan penurunan pada dial gauge (strain control). Nilai daya dukung tanah didapat dari uji pembebanan dan nilai daya dukung batas diperoleh dari diagram interaksi antara nilai penurunan tanah yang terjadi dengan nilai daya dukung (beban yang bekerja), sedangkan rasio daya dukung didapat dari perbandingan antara daya dukung batas tanah dengan variasi perkuatan terhadap nilai daya dukung batas tanah tanpa perkuatan. Dari keseluruhan uji pembebanan diketahui bahwa seiring bertambahnya panjang cerucuk, maka daya dukung tanah akan terus meningkat. Sedangkan dengan bertambahnya jarak spasi pemasangan maka daya dukung tanah akan semakin menurun. Pada penelitian ini belum didapatkan suatu nilai optimum dari perkuatan dengan menggunakan anyaman bambu dan cerucuk pada tanah lempung lunak