Variasi Rasio Volume Tulangan Transversal Dengan Inti Beton Terhadap Daktilitas Aksial Kolom Beton Bertulang.

Pengekangan pada kolom beton dipengaruhi beberapa parameter. Parameterparameter tersebut antara lain adalah rasio volume tulangan transversal, spasi, kekuatan leleh, susunan tulangan transversal, kuat tekan beton, dimensi penampang, kandungan dan susunan tulangan longitudinal, dan cover beton. Dalam studi kali ini dibahas tentang pengaruh rasio tulangan transversal ( ρ s) terhadap nilai kekakuan aksial dan daktilitas aksial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi volume tulangan transversal ( ρ s) terhadap nilai kekakuan aksial dan daktilitas aksial dengan mengambil variasi sebesar 0,37%; 0,68%; dan 1,05% dengan menggunakan benda uji kolom beton bertulang ukuran 15 x 15 cm dan panjang kolom 70 cm. Benda uji dibebani dengan beban tekan aksial sentris. Tiap variasi di buat 3 buah sehingga total benda uji sebanyak 9 buah. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Nilai kekakuan kolom teoritis = 91,15 KN/mm. 2. Nilai kekakuan kolom ρ s 0,37 % = 167,9 KN/mm. 3. Nilai kekakuan kolom ρ s 0,68 % = 202,46 KN/mm. 4. Nilai kekakuan kolom ρ s 1,05 % = 277,36 KN/mm. Peningkatan nilai kekakuan aksial eksperimen kolom ρ s 0,37% terhadap kolom ρs 0,77% meningkat sebesar 17,07%, kolom ρ s 0,37% terhadap kolom ρ s 1,05 % meningkat sebesar 65,19%, dan kolom ρ s 0,68 % terhadap kolom ρ s 1,05% meningkat sebesar 36,99%. Semakin besar rasio volume tulangan transversal yang diberikan maka nilai kekakuan aksial akan semakin besar. Berdasarkan data hasil penelitian maka dilakukan analisis statistik dari pengujian hipotesis dengan mengambil resiko kesalahan 5 % di dapat nilai fhitung = 138,503 > f tabel = 3,040 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variasi rasio volume tulangan transversal terhadap nilai kekakuan aksial. Untuk perhitungan pengaruh variasi rasio volume tulangan transversal terhadap nilai daktilitas aksial, tidak dapat dilakukan analisis statistik sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan. Hal ini disebabkan besarnya kuat tekan beton yang didapatkan dari hasil eksperimen dibandingkan dengan kuat tekan beton dari prediksi awal sehingga alat uji tekan kolom tidak mampu membebani sampai dengan beban runtuh