Analisa Pengaruh Kandungan Abu Dan Abu Dalam Bahan Bakar Minyak Residu Terhadap Efisiensi Ketel Uap Pada Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pada umumnya proses pembakaran yang diinginkan adalah proses pembakaran yang terjadi mendekati sempurna, bersih serta efisien. Bahan bakar dengan kualitas yang baik akan menunjang kualitas proses pembakaran yang baik. Salah faktor yang mempengaruhi kualitas bahan bakar adalah adanya bahan pencemar seperti abu dan air yang kadarnya bervariasi. Variasi kadar abu dan air akan sangat berpengaruh terhadap nilai kalor pembakaran bahan bakar serta pada efisiensi ketel uap. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai hal ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kandungan abu dan air terhadap nilai kalor bahan bakar dan efisiensi ketel uap. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandungan abu dan air sebagai variabel bebas, nilai kalor bahan bakar dan efisiensi ketel uap sebagai variabel terikat, serta variabel terkontrol yang digunakan adalah temperatur udara masuk. Data yang diperoleh diolah dengan metode analisis. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kandungan abu dan air berpengaruh terhadap nilai kalor bahan bakar dan efisiensi ketel uap namun pengaruhnya tidak terlalu besar. Semakin tinggi kadar abu dan air maka nilai kalor serta efisiensi ketel uap akan semakin menurun. Bahan bakar dengan kadar air tetap (0,1 % vol.) dan kadar abu yang berubah memiliki HHV dan LHV pada kadar abu tertinggi (0,036 % massa) masing-masing sebesar 42409,8141 kJ/kg dan 31999, 49757 kJ/kg, sedangkan efisiensinya sebesar 88,74197626 %. Sedangkan bahan bakar dengan kadar abu tetap (0,036 % massa.) dan kadar air yang berubah pada kadar air tertinggi yaitu 0,5 % (vol.) menghasilkan HHV dan LHV masing-masing sebesar 41322,19059 kJ/kg dan 30871,67969 kJ/kg dengan efisiensi ketel sebesar 88,940432 %