Kinerja Operasional Terminal Besuki Kabupaten Situbondo

Terminal yang ada di Kecamatan Besuki merupakan terminal tipe C dengan luas lahan 949 m 2 serta mempunyai trayek pergerakan antar kota dalam propinsi. Angkutan umum yang beroperasi di Terminal Besuki adalah angkutan umum Bus dengan trayek BondowosoSurabaya dan Situbondo Surabaya serta angkutan umum MPU dengan trayek BesukiSitubondo, BesukiBondowoso, dan BesukiProbolinggo. Keberadaan terminal tipe C di Kabupaten Besuki dirasa kurang optimal dalam menjalankan fungsinya. Beberapa permasalahan diantaranya adalah kelengkapan fasilitas yang tidak sesuai atandar, fungsi dari Terminal Besuki yang tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu pintu keluar masuk parkir pasar yang menjadi satu dengan akses keluar angkutan umum bus setidaknya mengganggu kelancaran sirkulasi angkutan umum. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja operasional Terminal Besuki dan untuk mengetahui persepsi atau tingkat kepuasan penumpang terhadap kinerja atau pelayanan Terminal Besuki. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian atau studi ini adalah metode deskriptifkualitatif, deskriptifevaluatif dan metode evaluatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan sebagai penilaian kualitas dari kondisi fasilitas yang ada di terminal. Analisis deskriptif evaluatif digunakan untuk mengidentifikasi perbandingan terminal yang ada di Kecamatan Besuki dengan standar terminal yang ada menurut Dirjen Perhubungan Darat dan SK Menhub No 31 Tahun 1995, serta memebandingkan antara waktu proses ratarata dan lahan parkir Terminal Besuki dengan standar yang ada. Sedangkan metode evaluatif yaitu Importance Performance Analysis yang digunakan untuk mengetahui kepuasan dan harapan/ kepentingan penumpang terhadap pelayanan atau kinerja terminal Besuki. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan bahwa waktu tunggu atau proses ratarata angkutan umum pada hari libur adalah 43,83 menit sedangkan pada hari kerja waktu tunggu adalah 33,86 menit dan waktu ratarata ini tidak sesuai dengan standar wakt tunggu ratarata. Terminal Besuki memiliki beberapa fasilitas utama dan fasilitas penunjang, beberapa fasilitas yang belum ada di terminal besuki mencakup ruang parkir angkutan umum dan fasilitas untuk operasional diantaranya ruang administrasi, peron, loket, retribusi dan ruang P3K. Untuk kebutuhan ruang sirkulasi angkutan umum, lahan sirkulasi yang tersedia saat ini dimana untuk rung sirkulasi MPU (150 m 2 ) dan untuk Bus (225 m 2 ) masih mampu menampung angkutan umum yang beroperasi di Terminal Besuki. Tingkat pelayanan jalan Niaga yang ada di depan Terminal Besuki masih baik dimana derajat kejenuhan yang dimiliki Jalan Niaga baik pada hari kerja maupun pada hari libur adalah 0,14 dan 0,12 yang berarti tingkat pelayanannya ada pada level A. Tingkat kepuasaan penumpang Terminal Besuki terhadap kinerja terminal cukup beragam. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode IPA dapat diketahui indikatorindikator yang mendapatkan prioritas utama untuk diperbaiki, diantaranya: Kemudahan dicapai menggunakan angkutan umum, Ketersediaan/Kemudahan mendapatkan angkutan umum menuju terminal (ojek, angkutan pedesaan, becak), Keleluasaan ruang untuk sirkulasi penumpang, Kebersihan tempat tunggu, Ketersediaan ramburambu dan papan informasi, kebersihan musholla, Lamanya waktu tunggu penumpang terhadap angkutan umum, Kondisi/kebersihan kamar mandi, Jumlah MPU. Rekomendasi untuk perbaikan Terminal Besuki terdiri dari tiga skenario. Skenario I adalah dengan memperbaiki permasalahanpermasalahan sistem lalu lintas yang ada di Terminal Besuki. Skenario II adalah dengan memindahkan lokasi Terminal Besuki dan memfungsikan Terminal Besuki sesuai dengan standar yang berlaku dalam Kep.Men Perhubungan No. 31 Tahun 1995. skenario III adalah dengan memindahkan terminal besuki pada lokasi baru dan menjadikannya terminal tipe B