Penerapan Teori Antrian Untuk Mengoptimalkan Pelayanan Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Di SPBU : Studi kasus Pada SPBU Panglima Sudirman Malang.

Perkembangan jaman dan teknologi yang semakin canggih menyebabkan perubahan lingkungan dalam dunia usaha, sehingga setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa selalu berusaha untuk mencapai kepuasan pelanggan. Demikian pula yang terjadi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) jalan Panglima Sudirman Malang, dimana perusahaan mengalami beberapa kendala utama pada pelayanan pengisian bahan bakar minyak yaitu masalah antrian pelanggan. Seperti permasalahan diatas maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan pengisian bahan bakar minyak pada SPBU Panglima Sudirman Malang. Setiap proses pelayanan jasa dipastikan terdapat suatu deretan tunggu yang sering disebut dengan antrian. Antrian yang panjang dan waktu menunggu terlalu lama akan menimbulkan masalah jika tidak segera diatasi. Penerapan teori antrain pada suatu usahan dibidang jasa pelayanan pengisian bahan bakar minyak jenis kendaraan bermotor, menggunakan metode deskriptif yaitu menjelaskan waktu kedatangan sampai waktu pelayanan yang berada didalam sistem antrian. Faktor antrian pada SPBU didapat dari pengumpulan data dan analisa data. Stopwatch sebagai alat ukur waktu antar kedatangan (inter arrival) dan waktu proses pelayanan. Software pendukung analisa yang digunakan adalah Simulasi Arena Versi 5.0. Berdasarkan hasil analisa setiap proses pelayanan menunjukan pada sepeda motor, (Pagi) 7,933 Spd/menit hasil simulasi 3,440 Spd/menit, (Siang) 6,000 Spd/menit hasil simulasi 3,079 Spd/menit, (Sore) 10,434 Spd/menit hasil simulasi 3,797 Spd/menit. Pada mobil (Pagi ) 2,866 mobil/menit hasil simulasi 3,564 mobil/menit, (Siang) 3,533 mobil/menit hasil simulasi 3,987 mobil/menit, (Sore) 3,266 mobil/menit hasil simulasi 3,909 mobil/menit. Setelah mengetahui faktor – faktor tersebut diharapkan perlunya juga buka tutup server pada SPBU guna mengoptimalkan pelayanan pengisian bahan bakar minyak