Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Melalui Penerapan Konsep Group Technology Untuk Memperpendek Jarak dan Waktu Material Handling.

PT. Kemajuan Industrindo di Malang adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam produk dalam jumlah tertentu. Lintasan aliran produksi pada perusahan ini masih menggunakan lintasan pada tata letak pabrik berdasarkan proses yaitu pengelompokan mesin berdasarkan kesamaan fungsinya sehingga lintasan materialnya harus tergantung pada proses dari tiap tiap part itu sendiri. Hal ini menyebabkan adanya aliran material yang tidak teratur, rumit dengan waktu yang relatif lama, dan biaya material handling yang relatif tinggi sehingga efisiensi produksinya rendah. Dari keadaan ini, perlu dicari solusi permasalahan diatas dengan alternatif model tata letak pabrik yang dapat mendukung lintasan aliran produksi sesuai dengan kebutuhan perusahaan melalui penerapan group technology . Group technology merupakan konsep manufaktur yang mana konponen-komponen yang mirip diidentifikasi dan dikelompokkan bersama untuk diambil keuntungannya berdasarkan kemiripan di dalam manufaktur dan desain. Di dalam sripsi ini hanya akan dibahas pengelompokan mesin dan komponen melalui Production flow Analysis (PFA) . Dimana tujuan dari PFA adalah untuk mengeliminasi rute-rute yang tidak perlu dalam rangka untuk menemukan sistem lintasan material handling yang sederhana Tujuan penelitian ini yaitu dengan diterapkannya konsep group technology diharapkan diperoleh model tata letak alternatif bagi perusahaan yang mendukung lintasan material handling untuk seluruh produk yang dibuat oleh perusahaan sehingga diperoleh jarak danb waktu lintasan material handling yang lebih singkat Hasil penelitian ini adalah diperolehnya tata letak mesin berdasarkan group technology sebagai alternatif layout bagi perusahaan. Dari layout ini diperoleh penghematan untuk semua komponen pembentuk Deep Well Hand Pump dengan jumlah pesanan 1200 unit lintasan material handling nya sebesar 46,39 % yaitu terjadi dengan adanya pengurangan jarak material handling dari 264.112 meter menjadi 141.598,35 meter dan pengurangan waktu dari 244,55 jam menjadi 131,1