Analisa proses pengolahan karet alam dengan penambahan fraksi massa Carbon Black terhadap pengaruh koefisiensi konduktifitas termalnya.

Karet banyak digunakan karena mempunyai tahanan listrik yang baik, tahan korosi, mampu cetak yang baik, dapat didaur ulang dan harganya yang murah. Meningkatnya kebutuhan produk dari karet, memerlukan pemikiran lebih lanjut mengenai bahan yang sesuai dengan kegunaan produk serta biaya produksi yang harus dikeluarkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Penelitian ini menggunakan bahan karet alam jenis RSS 1 sebagai matrik dan carbon black jenis N330 sebagai fillernya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental nyata. Parameter dalam penelitian ini adalah fraksi massa carbon black dengan variasi (0 phr, 20 phr, 40 phr, 60 phr, dan 80 phr) sebagai variabel bebas, konduktifitas termal sebagai variabel terikat, temperatur pemanasan mesin tekan manual 160 °C, temperatur rubber mill 75 oC dan putaran rotor rubber mill sebesar 77 rpm sebagai variabel terkendali. Proses pembuatan komposit karet alam menggunakan sistem penekanan dengan pemanasan setelah terlebih dahulu dibentuk menggunakan rubber mill. Pengujian konduktifitas termal dilaksanakan di Laboratorium Phenomena Dasar Mesin, Jurusan Mesin, Universitas Brawijaya. Data yang diperoleh diolah dengan analisa varian satu arah dan analisa regresi polinomial serta digambarkan dalam bentuk grafik. Dari hasil pengolahan data terbukti bahwa fraksi massa carbon black berpengaruh nyata terhadap koefisien konduktifitas termal komposit karet alam. Koefisien konduktifitas termal komposit.meningkat seiring dengan peningkatan fraksi massa carbon black. Koefisien konduktifitas termal tertinggi didapat pada spesimen dengan penambahan fraksi massa carbon black sebanyak 40 phr, yaitu sebesar 0,651148 W/m oC, dan nilai koefisien konduktifitas termal terendah dihasilkan oleh spesimen dengan penambahan fraksi massa carbon black sebanyak 0 phr, yaitu sebesar 0,348239 W/m oC