Pengaruh Penambahan Ekstrak Dan Tepung Daun Pepaya (Carica Papaya L) Pada Pakan Terhadap Produksi Gas, Kecernaan Dan Nilai Energi Secara In-Vitro

Produktivitas ternak ruminansia di Indonesia masih tergolong rendah. Beberapa faktor penyebabnya adalah kandungan nutrien dalam pakan, tingkat kecernaan yang rendah dan manajemen pemeliharan yang belum optimal. Hijauan merupakan sumber pakan utama ternak ruminansia. Penyediaan hijauan pakan yang cukup secara kuantitas, kualitas dan kontinyuitas diperlukan untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia. Pemenuhan hijauan sebagai pakan utama mengalami kendala karena kurangnya ketersediaan hijauan dimusim kemarau. Pemberian pakan dengan hijauan berkualitas rendah akan menurunkan nilai kecernaan dalam sistem rumen. Nilai kecernaan pakan dipengaruhi oleh populasi mikroba didalam rumen yang terdiri atas bakteri, protozoa, dan jamur. Kecernaan protozoa didalam rumen memiliki dampak negatif karena protozoa bersifat memangsa bakteri untuk memenuhi kebutuhan protein dalam tubuhnya, sehingga menyebabkan penurunan populasi bakteri dalam rumen yang berpengaruh terhadap nilai rendahnya tingkat kecernaan. Populasi protozoa dapat ditekan dengan penggunaan senyawa saponin sebagai agen defaunasi yang dapat menyebabkan terjadinya lisis pada dinding sel protozoa sehingga mengurangi populasi protozoa dalam rumen dan meningkatkan populasi bakteri. Daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki kandungan bahan aktif seperti enzim papain, alkaloid karpain, pseudo – karpain, glikosid, karposid, saponin, flavonoid, sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak dan tepung daun pepaya (Carica papaya L) pada pakan campuran rumput gajah dan pollard terhadap produksi gas, kecernaan bahan kering dan bahan organik, dan nilai energi secara in- vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Laboratorium Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Penelitian dimulai pada bulan Februari sampai Juli 2016. Materi yang digunakan adalah daun pepaya yang dijadikan tepung dan ekstrak, bahan pakan campuran yaitu rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan pollard (Triticum aestivum), cairan rumen dari sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) betina berfistula. Metode penelitian yaitu percobaan di laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 merupakan pakan kontrol tanpa penambahan tepung dan ekstrak daun papaya, P1 merupakan pakan kontrol + tepung daun pepaya 2% BK, P2 merupakan pakan kontrol + tepung daun pepaya 4% BK. P3 merupakan pakan kontrol + ekstrak daun pepaya 2% BK, dan P4 merupakan pakan kontrol + ekstrak daun pepaya 4% BK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata (P>0,05) dari perlakuan dengan penambahan tepung dan ekstrak daun pepaya terhadap produksi gas total, kecernaan bahan kering dan bahan organik, dan energi metabolis secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung dan ekstrak daun pepaya berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai energi neto. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan tepung dan ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 2% dan 4% tidak berpengaruh nyata terhadap produksi gas, kecernaan, dan energi metabolis tapi meningkatkan energi neto. Perlakuan terbaik terdapat pada P4 dengan nilai produksi gas (nilai b= 133,16 ml/500 mgBK dan nilai c= 0,064 ml/jam), nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik (KcBK = 63,57% dan KcBO = 65,49%), nilai EM 8,47 MJ/KgBK serta nilai EN 6,29 MJ/KgBK. Semakin tinggi level penambahan tepung daun pepaya pada pakan, maka semakin tinggi kandungan senyawa saponin sehingga berpengaruh terhadap nilai produksi gas, kecernaan, dan nilai energi. Saran penelitian ini adalah agar dilakukan penelitian lanjutan penggunaan ekstrak daun pepaya 4% untuk mengetahui respon ternak terhadap produksi gas, kecernaan bahan kering dan bahan organik, dan nilai energi serta perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap pengukuran gas metana sebagai respon penggunaan ekstrak daun pepaya dengan level yang berbeda