Daya Hambat Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa L.) Dengan Pelarut Ethanol Dan Aquades Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah

Mastitis adalah suatu penyakit radang ambing pada sapi perah yang disebabkan oleh mikroorganisme. Infeksi bakteri mastitis didominasi oleh bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan penelitian sebelumnya, mahkota dewa (Phaleria macrocarpa L.) memiliki zat antibakteri yang dapat mencegah mastitis pada sapi perah. Zat antibakteri dari buah mahkota dewa terdiri dari alkaloid, saponin, flavonoid, tannin dan polifenol. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa L.) dengan pelarut ethanol dan aquades terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Mei – 2 Juni 2016. Pengeringan dan penggilingan buah mahkota dewa menjadi simplisia dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Proses penanaman, pembiakan serta pengujian daya hambat pada bakteri di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya. Proses pembuatan ekstrak buah mahkota dewa di Laboratorium Bakteriologi Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak buah mahkota dewa dan konsentrasi optimal dengan pelarut ethanol dan aquades dapat menghambat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada sapi perah. Materi penelitian ini menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan ekstrak buah mahkota dewa dengan pelarut ethanol dan aquades. Metode disusun secara sistematis dengan percobaan laboratorium dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 (Kontrol), P1(10%), P2(20%), P3(30%) dan P4(40%). Metode penelitian menggunakan analisis ANOVA dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang. Apabila didapatkan perbedaan yang nyata untuk mengetahui konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa yang optimal dilanjutkan menggunakan uji Duncan/ DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah mahkota dewa dengan pelarut ethanol dan aquades memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hasil ekstrak buah mahkota dewa dengan pelarut ethanol pada P0 (Iodips) dan P1 (10%) yaitu 2,72±0,62 mm dan 3,10±1,03 mm sedangkan ekstrak aquades pada masing masing perlakuan P0 (Iodips) dan P1 (10%) yaitu 2,72±0,62 mm dan 2,81±0,85 mm. Hasil perlakuan tersebut termasuk daya hambat termasuk diameter ≤ 5 mm dengan kekuatan daya hambat lemah terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hasil pengukuran diameter zona hambat bakteri Staphylococcus aureus dengan pelarut ethanol pada P2 (20%) yaitu 7,69±0,41 mm dikategorikan termasuk diameter 6-10 mm dengan kekuatan sedang. Hal ini berbeda dengan pelarut aquades pada P2 (20%) yaitu 4,33±0,99 mm dikategorikan diameter ≤ 5 mm dengan kekuatan daya hambat lemah. Nilai diameter zona hambat bakteri Staphylococcus aureus pada pelarut ethanol pada P3 (30%) yaitu 14,48±1,27 mm dikategorikan termasuk diameter 11-20 mm memiliki kekuatan daya hambat bakteri yang kuat sedangkan pada pelarut aquades P3 (30%) termasuk diameter 6-10 mm dengan kekuatan sedang. Hasil pengukuran diameter zona hambat bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi P4 (40%) dengan pelarut ethanol dan aquades masing masing yaitu 17,46±0,67 mm dan 11,14±0,30 mm termasuk kategori diameter 11-20 mm memiliki kekuatan daya hambat bakteri yang kuat. Berdasarkan dari hasil rata-rata tersebut bahwa ekstrak buah mahkota dewa dengan pelarut ethanol dan aquades mampu menjadi antimikroba alami dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dengan perlakuan yang diberikan dalam kategori diameter memiliki kekuatan daya hambat bakteri kuat. Perlakuan terbaik pada pelarut ethanol yaitu P4 (40%) sebesar 17,46±0,67 mm dan pelarut aquades pada P4 (40%) sebesar 11,14±0,30 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahan teat dipping menggunakan ekstrak buah mahkota dewa dengan pelarut aquades lebih murah dibandingkan dengan ethanol dalam menghambat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada sapi perah. Hal ini ditinjau berdasarkan pertimbangan ekonomi