Peran Ganda Perempuan Dalam Usaha Ternak Sapi Perah Di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Usaha ternak sapi perah di pedesaan semula hanyalah sebagai usaha sambilan, dimana kedepannya diharapkan dapat menjadi usaha penting bagi peternak untuk meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan populasi dan produksi susu. Ternak sapi perah merupakan komoditi ternak yang cukup diminati peternak, dikarenakan secara geografis ada beberapa daerah di Indonesia yang potensial untuk dilakukan pengembangan ternak sapi perah. Terlebih ditunjang dengan keadaan dimana permintaan akan kebutuhan susu sapi masih belum sepenuhnya terpenuhi, hal ini memberikan peluang bagi peternak sapi perah rakyat untuk lebih meningkatkan produksinya. Pada prakteknya bidang peternakan terdiri dari beberapa aspek yang menunjang kelangsungan jalannya usaha peternakan itu sendiri, salah satunya aspek tenaga kerja. Pada kegiatan usaha ternak, tak jarang kini perempuan juga ikut andil langsung dalam usaha peternakan, mulai dari menyiapkan sarana dan prasana, pemerahan sapi, penyetoran susu, pengadaan pakan, memandikan ternak, hingga sanitasi kandang. Hal ini menjadikan perempuan memiliki peran ganda sebagai pencari nafkah (pekerja dalam usaha ternak) dan pengatur rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Lokasi dipilih sengaja dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Malang memiliki populasi sapi perah terbanyak kedua di Jawa Timur dengan populasi 78.029 ekor, setelah Pasuruan (84.424 ekor). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 September hingga 29 Oktober 2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu, yaitu responden adalah penduduk Desa Pandesari, merupakan peternak sapi perah, dan berjenis kelamin perempuan. Pada penelitian ini sampel yang di ambil sebanyak 45 orang responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa besarnya pengaruh dari variabel independen secara simultan (keseluruhan) terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi atau RSquared coeficients = 0,194 maka sumbangan atau kontribusi dari variabel independen yaitu peran perempuan mencari nafkah (X1) dan perempuan mengatur rumah tangga (X2) secara simultan terhadap keberhasilan usaha ternak (Y) sebesar 19,4%, sedangkan 80,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diamati. Pada uji yang lain yaitu uji t (parsial) diketahui bahwa pengaruh peran perempuan mencari nafkah (X1) terhadap keberhasilan usaha ternak (Y) sebesar 2,4% dan perempuan mengatur rumah tangga (X2) terhadap keberhasilan usaha ternak (Y) 17% . Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi peran ganda perempuan dalam kegiatan usaha ternak sapi perah adalah peran perempuan dalam peran domestik (mengatur rumah tangga) memiliki kontribusi lebih besar dibandingkan dengan peran publik (bekerja). Melihat hasil tersebut maka sebaiknya peran perempuan dalam lingkungan publik (bekerja) perlu ditingkatkan tanpa mengabaikan peran utama dalam lingkungan domestik (mengatur rumah tangga) untuk memanfaatkan sumber daya manusia