Performa Reproduksi Induk Kambing Kacang Pada Berbagai Paritas Di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo

Kebutuhan akan protein hewani di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, jumlah penduduk yang terus bertambah menjadi faktor utama meningkatnya kebutuhan akan protein hewani. Kambing merupakan salah satu ternak penghasil daging yang dapat dijadikan alternatif sumber protein hewani selain sapi. Kambing Kacang merupakan salah satu kambing lokal asli Indonesia yang memiliki populasi yang cukup tinggi dan persebarannya yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi kambing kacang pada paritas yang berbeda di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang performa reproduksi kambing Kacang pada berbagai paritas berbeda sehingga dapat digunakan untuk pertimbangan dalam pemeliharaan kambing Kacang serta sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing kacang yang berjumlah 146 ekor pada berbagai paritas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan wawancara langsung kepada peternak vii dengan menggunakan bantuan kuisioner sebagai data primer, sedangkan data sekunder diperoleh melalui kelompok ternak. Variabel yang diamati meliputi litter size, mortalitas prasapih, kidding interval dan days open. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA untuk variabel litter size, kidding interval, days open dan analisis deskriptif untuk mortalitas prasapih . Hasil penelitian performa reproduksi induk kambing kacang pada paritas yang berbeda menunjukan hasil rata-rata litter size paritas 1 hingga >7 yaitu 1,06 ± 0,25, 1,26 ± 0,44, 1,37 ± 0,49, 1,38 ± 0,50, 1,45 ± 0,60, 1,69 ± 0,63, 1,54 ± 0,68 dengan rata-rata total yaitu 1,34 ± 0,51. Terdapat perbedaan yang sangat nyata, antara litter size pada paritas 1 hingga paritas >7. Dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) mendapatkan hasil bahwa paritas 1 tidak berbeda nyata terhadap paritas 2 tetapi berbeda sangat nyata terhadap paritas 3, 4, 5, 6, >7 . Paritas 2 tidak berbeda nyata terhadap paritas 1, 3, 4, 5, >7 namun berbeda nyata dengan paritas 6. Paritas 3 berbeda nyata dengan paritas 1 namun tidak berbeda nyata terhadap paritas 2, 4, 5, 6,>7. Paritas 4 berbeda sangat nyata dengan paritas 1 namun tidak berbeda nyata terhadap paritas 2, 3, 5, 6, >7. Paritas 5 berbeda sangat nyata terhadap paritas 1 namun tidak berbeda nyata terhadap paritas 2, 3, 4, 6, >7. Paritas 6 berbeda sangat nyata terhadap paritas 1 dan 2 namun tidak berbeda nyata terhadap paritas 3, 4, 5, >7. Paritas >7 berbeda nyata terhadap paritas 1 namun berbeda tidak nyata terhadap paritas 2, 3, 4, 5, 6. Persentase mortalitas prasapih kambing kacang dari paritas 1 hingga >7 yaitu 31,25%, 26,31%, 12,12%, 20,68%, 16,00%, 18,18%, 11,76% dengan persentase mortalitas total yaitu 20,40%. Rata-rata kidding interval dari paritas 2 hingga >7 yaitu 7,40 ± 0,72, 7,37 ± 0,92, 7,35 ± 1,22, 7,44 ± 1,33, 7,38 ± 0,86, 7,63 ± 1,02 dengan rata-rata total kidding interval yaitu 7,41 ± 0,99. Rata-rata days open dari paritas 2 hingga >7 yaitu 2,40 ± 0,72, 2,37 ± 0,92, 2,35 ± 1,22, 2,44 ± 1,33, 2,38 ± 0,86, 2,63 ± 1,02 dengan rata-rata days open total yaitu 2,41 ± 0,99. Rata-rata kidding viii interval dan days open dari paritas 2 hingga >7 di uji statistik mendapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata. Disimpulkan bahwa litter size tertinggi terdapat pada paritas 6 yaitu 1,69 ekor, persentase mortalitas prasapih terendah terdapat pada paritas >7 yaitu 20,40%, kidding interval dan days open terpendek terdapat paritas 4 yaitu 7,41 dan 2,41 bulan. Untuk meningkatkan produktivitas ternak, sebaiknya peternak lebih memperhatikan penanganan induk dan anak yang baru dilahirkan, agar dapat mengurangi tingkat mortalitas prasapih dan dapat meningkatkan produktivitas, serta perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang performa reproduksi induk kambing kacang agar dapat mengetahui indeks reproduksi induk